Suara.com - Pengacara Sunan Kalijaga kembali melontarkan sindiran terhadap rekan seprofesinya, Hotman Paris Hutapea. Selain sama-sama pengacara, ternyata keduanya juga memiliki bisnis kelab dan kafe.
Mulanya, Hotman Paris beranggapan bahwa keberadaan wanita diperlukan untuk menunjang bisnis dan keramah-tamahan.
"Saya punya saham yang diskotik bar, kelab itu kan penuh dengan glamour, kecantikan wanita jadi disesuaikan dengan kebutuhannya," jelas Hotman Paris di YouTube Trans TV Official.
Sunan Kalijaga pun membalas pernyatan Hotman Paris yang kerap membawa wanita sebagai metodenya berbisnis.
Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Dituduh Embat Duit Sedekah: Kalo Benar, Berhenti Gue Jadi Ustaz!
"Marketing kafe dan kelab katanya...," tulis Sunan Kalijaga dilansir Hops.ID -jaringan Suara.com dari Instagram @sunankalijaga_sh pada Senin, 18 Maret 2022.
Ayah Salmafina Sunan ini pun membeberkan caranya berbisnis tanpa memanfaatkan wanita.
"Dari 2012 gue pegang kelab legend Indonesia stadium sebagai Corporate Lawyer, saya juga pegang kelab kelab besar lainnya di Jakarta. Jadi jangan cerita ke saya bagaimana marketing kelab itu," tuturnya.
"Tidak ada marketing kafe atau kelab sekalipun yang memviralkan tubuh dari tamunya yang lagi dance, paham? Salam dari lawyer club dan cafe top di Jakarta," sambung dia.
Bagi Sunan Kalijaga, wanita Indonesia bukan sebagai objek untuk ditonton banyak orang.
Baca Juga: Hotman Paris Labrak Ustaz Yusuf Mansur soal Uang Sedekah: Duitnya ke Mana?
"Gue enggak pernah pakai acara marketing yang memviralkan bagian tubuh wanita di kelab atau kafe milik bos gue. Karena bagian tubuh wanita Indonesia bukan obyek untuk dipertontonkan viral, wanita Indonesia bermartabat," ujarnya.
Di unggahan selanjutnya, Sunan Kalijaga membeberkan cara-cara marketing kelab malam yang seharusnya dilakukan.
"Marketing kelab atau kafe yang baik dan benar, (1). Tunjukkan protokol kesehatan, (2). Perlihatkan suasana kelab, (3). Perlihatkan menu makan minum yang menjadi andalan," ungkap Sunan.
"(4). Perlihatkan grup band live musiknya, (5). Kasih promo atau diskon, (6). Ikuti anjuran Pemda tentang waktu buka tutup operasional. Note: Bukan pamer viral lekuk tubuh wanita," lanjut dia.