Suara.com - Pandji Pragiwaksono trending di Twitter. Namanya disorot usai menulis dua cuitan berbeda dengan selisih waktu tiga jam terkait pengeroyokan Ade Armando saat demo, Senin (11/4/2022). Ini disampaikan oleh akun @ariefnoviandi_, Selasa (12/4/2022).
"Cuma tiga jam saja Pandji. Rasa kemanusiaan elo cuma bertahan tiga jam aja Dji. Rasa prihatin atas apa yg terjadi pada Ade Armando yang lu sebut 'peristiwa biadab', berubah menjadi pemakluman dan timpakan kesalahan pada aparat. Ada apa di tiga jam itu? Muntah gw sama elo @pandji," tulis akun tersebut dengan melampirkan dua tangkapan layar cuitan Pandji.
Cuitan pertama Panjdi Pragiwaksono ditulis pada 11 April 2022 pukul 19.19. Bintang film Partikelir ini mengomentari akun berita terkait Ade Armando yang babak belur dipukuli massa.
"Biadab bener. Semoga pelaku segera ditemukan, ditangkap, & diadili. Lekas sembuh Mas Ade Armando. Stay strong," tulis Pandji Pragiwaksono.
Selanjutnya, pada pukul 22.03, Pandji Pragiwaksono tampak kontra dengan Ade Armando dan seolah mewajarkan pengeroyokan tersebut karena dianggap sesuai dengan perilaku Ade.
"Gapapa dianiaya walau cuma joke. Gapapa dianiaya kalau pernah nyebar hoax. Gapapa dianiaya kalau dia pendukung klub lawan. Gapapa dianiaya kalau dia maling. Inilah konsekuensi dari rakyat yang sudah enggak percaya aparat, mereka memutuskan untuk ambil tindakan sendiri," kata Pandji Pragiwaksono.
Namun gara-gara cuitan ini, banyak warganet yang salah paham mengartikan maksud Pandji Pragiwaksono. Warganet salah mengerti dan menduga kalau Pandji malah melegalkan kekerasan. Beberapa warganet juga kemudian meluruskan.
"Koq tumben cerdasnya hilang? Penganiayaan ya salah, titik. Apa hubungannya sama konsekuensi kaga percaya sama aparat? Orang percaya sama aparat juga bisa menganiaya orang lain. Dan itu salah Coba itu otak mending dibalikin ke RM Padang," balas akun @MrAnung, yang juga sepertinya salah mengartikan maksud twit Pandji Pragiwaksono.
Beruntung masih banyak warganet lain memahami maksud Panjdi Pragiwaksono dan mencoba meluruskan maksud komika dan aktor 42 tahun tersebut.
"Abang-abangku, bukan begitu cara memahami kalimatnya. Dia itu juga prihatin dengan adanya empat steatment itu, yang dengan mudahnya melakukan penganiayaan penganiayaan dengan segala alasan sebagai pembenarannya. Bahkan sampai alasan 'enggak percaya dengan aparat' pun mereka pakai sebagai pembenaran untukk melakukan 'itu'," kata seorang warganet mencoba meluruskan.
"Kalau saya memahami @pandji justru sebaliknya, itu kalimat satir karna ada tanda " di setiap kalimat," kata warganet lain.
"Abang keliru cara baca lu disitu dia pake tanda kutip gak gitu cara baca nya hehehe," kata warganet lain menimpali.
Pandji sendiri saat ini tengah aktif sebagai komika dan pembawa acara. Ia terbilang cukup sering mengomentari beberapa momen yang sedang viral melalui akun Twitternya.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti