Suara.com - Kabar duka datang dari perfilman Indonesia. Sutradara dan aktor senior Richard Oh wafat pada Kamis (7/4/2022), pukul 19.30. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Eka Hospitals, BSD, Tangerang.
Richard Oh selama ini dikenal luas sebagai sosok yang multitalenta. Simak profilnya berikut ini.
Richard Oh dilahirkan di Tebingtinggi, Sumatera Utara pada 30 Oktober 1959. Ia adalah salah satu sineas yang populer di kancah perfilman tanah air.
Pemilik nama asli Abdurrahman ini memulai kariernya dalam bidang penulisan usai dinyatakan lulus dari Universitas Wisconsin, Madison, dan UC Berkeley, Amerika Serikat.
Baca Juga: Film Detective K: Secret of The Lost Island, Membongkar Peredaran Perak Palsu
Richard sebelumnya pernah berkecimpung dalam perusahaan periklanan.
Usai tragedi Mei 1998, Richard yang berketurunan Tionghoa ini mulai aktif menulis novel. Ia melahirkan karya buku Pathfinders of Love (1999).
Selanjutnya, Richard masuk ke dunia penerbitan dengan mendirikan penerbit Metafora, Jurnal Prosa, dan Jakarta Review Book. Ia juga tercatat menjadi perintis Khatulistiwa Literary Award.
Richard merintis ajang tersebut dengan Takeshi Ichiki sejak tahun 2000. Beberapa penulis ternama yang berhasil meraih penghargaan ini di antaranya Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, dan Ayu Utami.
Memasuki tahun 2014, ajang Khatulistiwa Literary Award berubah nama menjadi Kusala Sastra Khatulistiwa. Walaupun demikian, fungsi dari penganugerahan ini tetap sama.
Baca Juga: Sutradara Richard Oh Meninggal, Hanung Bramantyo Kenang Memori saat Kuliah
Tak hanya itu, Richard Oh juga merambah ke dunia perfilman sebagai penulis skenario dan sutradara film Koper pada tahun 2006.
Richard Oh adalah sutradara di balik karya Melancholy is a Movement (2015). Film tersebut dibintangi oleh Joko Anwar, Aming, Ario Bayu, Fachri Albar, dan Renata Kusmanto.
Pria yang tutup usia 62 tahun ini mulai menjadi pemeran film dengan berkarya pada Cinta Setaman (2008).
Richard Oh juga menjadi bintang film beberapa film layar lebar terkenal, seperti seri Yowis Ben, 27 Steps of May, dan 3 Dara My Stupid Boss.
Rekan dari Joko Anwar ini bahkan pernah menjalankan beberapa job sekaligus dalam sebuah karya. Pada film Terpana (2016), Richard menjadi sutradara, penulis, dan produser.
Sebelum wafat, Richard Oh ikut terlibat dalam penulisan skenario dan pemain di film Buya Hamka. Film yang dibintangi oleh Vino G. Bastion itu direncanakan rilis pada tahun ini.
Richard Oh sempat mengunggah video pada akun media sosial Instagramnya beberapa jam sebelum berpulang. Unggahan tersebut sontak dibanjiri ungkapan dukacita dari sejumlah artis.
"Fly high Kokohku sayang," tulis Asmara Abigail.
"Selamat jalan, sangat berduka, terang jalanmu," ungkap Happy Salma.
"Belum lama janjian, belum sempet ketemu koh. Damai jalanmu," komentar Kevin Ardilova.
Jenazah Richard Oh semalam telah disemayamkan di rumah duka di Jalan Sulawesi, Mekar Jaya, Sektor XII BSD, Serpong, Kota Tangerang. Jenazah selanjutnya diterbangkan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk dimakamkan di sana, Jumat (8/4/2022) ini.
Kontributor : Hayuning Ratri Hapsari