Suara.com - Angelina Sondakh akhirnya buka-bukaan soal kasus korupsi dan pengalamannya di penjara. Kendati begitu, Rosiana Silalahi, presenter berita terang-terangkan mengatakan kebenciannya pada mantan Puteri Indonesia tersebut.
Secara terbuka, Rosiana Silalahi mengungkapkan kemarahannya kepada Angie saat diundang sebagai bintang tamunya.
"Angie, saya termasuk orang yang marah padamu," kata Rosi dilansir dari Youtube Kompas TV, Minggu (3/4/2022).
"Understood, (dimengerti)," jawab Angelina Sondakh.
Baca Juga: Berderai Air Mata, Angelina Sondakh Bersyukur Mendiang Artidjo Alkostar Perberat Hukumannya
"Marah dan bisa langsung ngerasa benci banget gitu," ungkap Rosi.
Rosiana Silalahi pun mengenang masa ketika dulu ia dan Angelina Sondakh terlibt sebuah pemotretan bareng.
"Menurut saya, dengan rekam jejak seorang puteri kecantikan, itu enggak gampang. Karena kamu bukan hanya cantik tapi juga punya otak," kata Rosi.
Rosiana Silalahi merasakan perubahan Angelina Sondakh ketika masuk di dunia politik di Partai Demokrat pada tahun 2004.
"Saya ingat waktu itu kamu masih aktivis lingkungan, giat dengan aktivitas menjaga orang utan, sesuatu yang membanggakan. (Tahun) 2009 saya lihat kamu berubah, apalagi jadi anggota Banggar," papar Rosi.
Baca Juga: Angelina Sondakh Ingin Bertemu SBY, Akui Kirim Doa untuk Mendiang Ani Yudhoyono
Nama Angelina Sondakh mencuat di tahun 2012 terlibat dalam kasus megakorupsi Hambalang. Rosi pun mempertanyakan perubahan yang terjadi pada istri almarhum Adjie Massaid itu.
"Apakah semudah itu, sesingkat itu mengubah seorang Angie perempuan cantik, cerdas, menjadi seorang koruptor?" Rosi langsung membidik pertanyaan keras pada Angie.
"Saya memaklumi kemarahan bukan dari Mbak Rosi saja, banyak yang benci dan illfeel," Angie mengakui.
Ia pun menjelaskan bahwa kesalahannya masuk dalam pusaran politik kotor itu karena ketidakmampuannya menolak.
"Air ketika ditaruh kopi langsung berubah warnanya. What I'm saying adalah aku yang tidak mampu mengatakan tidak, dan aku harus membayar itu," jawab Angelina Sondakh mengakui kesalahannya.