Suara.com - Indra Bekti buka suara usai namanya terseret ke dugaan kasus investasi bodong di aplikasi Triumph.
Dalam pernyataan resmi, Indra Bekti memastikan dirinya bukan berstatus sebagai afiliator Triumph.
"Saya hanya brand ambassador, bukan afiliator," ujar Indra Bekti, ditulis Senin (28/3/2022).
Indra Bekti dalam lanjutannya bahkan mengaku juga dibayar lewat koin kripto yang ada di aplikasi Triumph tersebut.
Baca Juga: Ada Transaksi Kripto Mencurigakan Senilai Rp1,6 Triliun, Milik Afiliator Trading?
"Saya pun dibayar pakai koin dari Triumph itu. Jadi intinya saya bekerja profesional," kata sang presenter.
Indra Bekti juga menegaskan dirinya tidak pernah menerima keuntungan dari uang yang ditanamkan para pemain kripto di Triumph.
"Saya tidak ada hubungan apa pun dengan mereka yang ingin bergabung ke Triumph. Saya juga tidak menerima sepeser pun keuntungan dari mereka. Saya tidak menerima uang dari member-member itu," tegas suami Aldilla Jelita.
Terakhir, Indra Bekti melampirkan bukti kontrak yang menunjukkan statusnya sebagai brand ambassador. Di mana kontrak lelaki 44 tahun sudah berakhir sejak 13 Oktober 2021.
Sebelumnya diberitakan, aplikasi Triumph dilaporkan atas dugaan investasi bodong ke Bareskrim Polri pada 25 Maret 2021.
Baca Juga: Juwita Bahar Perkenalkan Media Sosial yang Gabungkan NFT dan Kripto Sekaligus
Oleh perwakilan korban, disebutkan bahwa mereka tidak bisa lagi mencairkan dana investasi di aplikasi Triumph sejak akhir 2021.
Selain itu, perwakilan korban juga menyinggung keterlibatan artis inisial IB sebagai brand ambassador aplikasi Triumph. Di mana yang bersangkutan dinilai cukup aktif mempromosikan kegiatan investasi lewat platform tersebut.
Hingga laporan polisi dibuat, sudah ada 20 korban aplikasi Triumph yang mengaku merugi hingga Rp2,3 miliar.