Interview: Ashanty Soal Bisnis Hingga Masa Depan Arsy Hermansyah

Suara.com - Ashanty makin serius menggeluti dunia bisnis. Setelah sukses dengan Lumiere, belum lama ini perempuan 37 tahun memperkenalkan varian baru produk kecantikan AExpert miliknya.

Tak main-main, Ashanty rela terjun langsung mengelola sendiri produk kecantikan tersebut bersama rekan kerjanya. Mulai dari meracik komposisi bahan yang pas, hingga menjajal sendiri efek samping dari produk kecantikan buatannya.

Namun dibalik kesibukan barunya yang menyita waktu, Ashanty juga harus mengorbankan kesempatan untuk tetap tampil sebagai musisi.

Istri Anang Hermansyah belakangan hampir tidak pernah terlihat tampil di panggung musik meski masih sempat berkarya bersama sang suami.

Baca Juga: Dea Onlyfans Bikin Konten Bareng Pacar, Juragan 99 Ternyata Tak Pernah Beli Privat Jet

Beruntung bagi Ashanty, darah musisi ternyata tetap mengalir dalam diri Arsy Hermansyah. Si gadis cilik perlahan mulai menunjukkan bakat istimewa di dunia tarik suara.

Lantas seperti apa kesibukan baru Ashanty hingga kisah awal mula bakat bernyanyi Arsy Hermansyah terlihat? Berikut hasil wawancaranya.

Setelah Lumiere, sekarang hadir lagi lewat bisnis baru di produk kecantikan AExpert, seperti apa ceritanya?

Kan aku buka usaha kecantikan hampir 12 tahun ya. Dari mulai merek sendiri, sampai akhirnya berkolaborasi, alhamdulillah.

Kenapa memilih produk kecantikan lagi sebagai bisnis baru?

Baca Juga: Olla Ramlan Akhirnya Gugat Cerai Aufar Hutapea

Aku punya rasa kecewa. Kenapa dulu aku bisa menciptakan jualan skincare di 2011, karena di 2007 mukaku fleknya parah banget. Waktu itu beli krim yang, ada lah, orang lagi booming banget di 2007. Krim yang harganya murah, tapi dipakai 3 hari langsung bagus. Akhirnya setelah aku berhenti itu fleknya parah banget. Nah itu tidak mudah menghilangkannya saat itu. Makanya aku kecewa, kenapa skincare yang beredar bisa begitu ke kulit orang.

Seberapa serius di bisnis produk kecantikan? Apakah terjun langsung seperti di Lumiere?

Karena di sini aku bukan BA, maksudnya aku setiap punya bisnis jarang banget yang aku jadi BA-nya, jadi memang ini adalah kepemilikan, kolaborasi kami, kerjaan kami. Jadi dari dulu memang aku selalu terjun langsung. Aku yang kadang-kadang debat sama dokter, misal nggak mau gini, kulit aku gini jadi harus gini.

Sekarang lebih sering di bisnis, apakah memang ingin fokus jadi pengusaha daripada penyanyi?

Kan kalau bisnis itu memang, dari dulu pas menikah, 2 tahun pertama itu kan kami duet luar biasa nggak berhenti. Sampai akhirnya namanya siklus, ada pasti naik turun. 'Aduh, penyanyi sudah banyak, mau ngapain lagi?' Nah, saat itu bisnis pertama ku adalah skincare. Itu pertama kali aku buka dan dari yang nggak suka bisnis, yang nggak pernah ngerasain bisnis, sampai akhirnya aku senang bisa lihat testimoni orang, kadang bikin rasa-rasa lain yang bikin saya happy. Distributor kami alhamdulillah dapat penjualan bisa begini begitu. Walaupun itu hal kecil, tapi buat aku ada hal-hal lain yang membuat kami jadi happy.

Jadi apakah fokusnya memang ke usaha saja?

Nggak juga. Kan kayak kemarin show-show masih ada lagi. Cuma memang sekarang mas Anang sedang sibuk dengan Token Asix-nya. Dia lagi luar biasa banget di sana, jadi kami ya sudah, bagi tugas. Aku ngurus ini, mas Anang urus itu.

Karena sekarang sibuk di bisnis, apakah akhirnya mewariskan bakat bernyanyi lewat Arsy?

Ya akhirnya jadi Arsy. Dan suatu kebanggan banget buat kami. Karena Arsy nggak pernah aku (paksa) 'Ayo nyanyi, latihan', bukan anak yang dipaksa untuk harus bisa.

Kapan Arsy mulai kelihatan suka nyanyi?

Dia dari umur 2 tahun suka. Bayangin, ada anak 7 tahun, lesnya seminggu tiga kali, 2-3 jam sekali ketemu gurunya. Kalau aku pasti sudah, 'Aduh, nggak bisa', gitu kan ya. Tapi dia menikmati. Tadinya seminggu cuma sekali latihannya, sekarang jadi tiga kali dan itu maunya dia. Berarti dia happy dalam menjalani dan memang mungkin bakat kan. Kalau kata gurunya, dia born to be a singer gitu. Aku juga nggak pernah nyangka, dan nggak ada aku yang ngelihatin dia, apa, nyanyi gitu nggak pernah.

Apakah ketertarikan itu ada pengaruh dari kata Musicia di nama Arsy?

Kayaknya ya. Dulu pas lahir, itu mas Anang langsung, anak ini harus jadi musisi, namanya harus Musicia. Jadi dia musisi, benar.

Kenapa Bunda yakin Arsy memang terlahir untuk jadi musisi?

Pendengaran dia itu cepat banget ngehafalin lagu. Terus kalau nyanyi nggak pernah fals, pitch-nya bagus. Bunda bukannya bangga-banggain ya, tapi alhamdullilah dia di situ memang kayaknya sudah jiwanya gitu.

Warna suara Arsy seperti apa sih?

Pop, tapi dia tebal. Dia itu di nada tinggi, kayak kemarin dia nyanyi lagu Celine Dion, aku tanya gurunya, 'Ini diturunin ya nadanya?'. Jadi dia nyanyi nggak kelihatan tinggi, tapi tebal. Itu luar biasanya sih. Aku bilang sama Arsy, 'Yang bagus banyak, tapi Arsy harus memberikan yang terbaik'.

Ada harapan Arsy mengikuti jejak Bundanya di industri musik?

Dia mah lebih hebat lagi dong. Arsy harus lebih hebat, karena dimulai dari usia yang dini gitu, usia empat tahun. Jadi pasti jauh lebih hebat.

Ketertarikan Arsy ke dunia musik kabarnya sampai membawa dia ikut lomba di Amerika Serikat, bagaimana ceritanya?

Iya, aku berangkat tanggal 15 Juni. Kejuaraannya itu di Juli. Dia lagi deg-degan dong sekarang.

Akan menetap berapa lama di Amerika Serikat?

Sebulan setengah kayaknya. Kan memang dia ada latihannya dua mingguan, terus ikut di sana ada kayak bootcamp, apa-apa, itu semingguan. Jadi mungkin buat ngurus dia di sananya tiga mingguan kan, jadi ya sudah lah, di sana sekalian sebulan lebih.

Berapa negara yang ikut lomba?

Semua negara, seluruh negara. Kalau dari Indonesia yang dikirim ada 13 orang, alhamdullilah salah satunya Arsy. Aku bilang, 'Arsy, menang atau kalah, bunda nggak nyuruh Arsy menang, nggak. Arsy yang penting punya pengalaman, jadi belajar dari kekalahan'. Kalau orang terlalu berambisi harus menang, nanti malah nggak bagus kan. Jadi Arsy harus belajar dari kekalahan bahwa Arsy sudah bagus, tapi mungkin ada lagi yang lebih bagus. Di mana Arsy harus belajar nanti ke depan untuk bisa bagus juga.

Syarat ikut perlombaannya seperti apa?

Audisi dulu, dikirim beberapa kali lagu dan lain-lain. Jadi dia setelah beberapa kali audisi, akhirnya dia masuk diterima. Itu nggak mudah.

Respons mas Anang atas capaian Arsy seperti apa?

Banggalah, namanya orang tua ngelihat anak. Apalagi kami berdoa, alhamdulillah, merasa dari mulai Aurel, Azriel, Arsy, Arsya, menjadi anak yang baik, penyayang. Semua itu kan dari lingkungan keluarga. Bagi kami, dengan mereka bisa sukses itu sudah nilai plus yang kami nggak pernah anak ini harus gini gitu. Tapi kalau Allah kasih anak kami dapat anugerah, yang sukses, itu adalah kebahagiaan ekstra.