Suara.com - Penangkapan dari pelaku kasus penipuan robot trading Fahrenheit, salah satunya owner FSP Academy Pro sudah dilakukan pada Selasa, (22/03/2022) kemarin. Pihak kepolisian berhasil menangkap Hendry Susanto bersama 3 pelaku lain yang diduga menjadi bagian dari kasus penipuan ini.
Hendry Susanto, bos robot Fahrenheit dilaporkan oleh para member robot trading beberapa minggu yang lalu ke Polda Metro Jaya. Hendry diduga sengaja kabur untuk menghilangkan jejaknya sebagai bos robot trading ini.
Berikut 5 fakta kasus penipuan yang dilakukan oleh Hendry Susanto ini :
1. Jumlah Member Robot Trading Fahrenheit
Baca Juga: Kepala Disnaker ESDM dan Ketua DPRD Bali Respons Kasus Penipuan Yang Timpa Calon PMI, Ini Pesannya
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah L mengatakan, bahwa pihak kepolisian sudah menerima kurang lebih 100 laporan dari para member terkait kasus penipuan ini. 55 diantaranya sedang diproses lebih lanjut dan akan dimintai keterangan.
Seiring dengan laporan tersebut terus bergulir, salah satu member robot trading Fahrenheit, Murni Wyati mengungkap bahwa dari pihaknya ada 7 orang yang melapor. Ia menyebut anggota trading robot Fahrenheit berjumlah 700 hingga 1000 orang, di mana rata-rata mengalami kerugian.
2. Artis Ikut Menjadi Korban
Aktor Chris Ryan juga ikut menjadi korban dari penipuan robot trading ini. Ia mendatangi Mabes Polri bersama kuasa hukumnya, Sukma Bambang pada Selasa, (15/03/2022) kemarin.
Chris melaporkan kasus penipuan yang dialami akibat partisipasinya sebagai member robot trading Fahrenheit. Tak main-main, ia mengungkao kerugiannya mencapai 30 miliar rupiah setelah loss selama berinvestasi di robot trading tersebut.
Baca Juga: Terungkap! Begini Skema Sadis Penipuan Robot Fahrenheit, Janjikan Profit Hingga 80 Persen
3. Total Kerugian Member
Kasus penipuan ini juga melibatkan banyak member yang merugi setelah mengalami loss. Diperkirakan total kerugian yang mereka dapatkan mencapai 5 triliun rupiah.
Kehadiran Chris Ryan di Mabes Polri juga diungkapnya bertujuan untuk membantu sesama korban yang mengalami kasus yang sama. Kasus ini mulai dicurigai oleh para member ketika pada bulan Januari 2022.
Kala itu, para member tidak bisa melakukan withdraw dari Fahrenheit dan tidak ada pergerakan dari pihak Fahrenheit hingga Maret 2022. Chris juga membongkar fakta dugaan total kerugian korban mencapai 5 triliun rupiah.
4. Kejanggalan Saat Withdraw
Para member mengendus penipuan ini sejak adanya error pada robot trading yang seharusnya bisa melayani withdraw para member pada 27 Januari 2022. Pihak Fahrenheit mengungkap adanya pemberhentian sementara robot karena urusan perizinan.
Mereka lantas menjanjikan akan melakukan akan trading dan member bisa melakukan withdraw pada 25 Februari 2022. Sayang, janji tersebut tidak ditepati hingga 7 Maret 2022, saat mereka melakukan trading dan mendapati bahwa mereka mengalami loss hingga minus.
5. Media Sosial Tidak Aktif dan Hilang
Kejanggalan lain yang terjadi adalah akun media sosial Fahrenheit beserta akun media sosial pelaku yang sempat aktif beberapa tahun ini, tiba-tiba tidak aktif lagi sejak 3 Februari 2022.
Akibatnya, para member menyerbu kolom komentar akun @fahrenheitsystempro.official dengan kecurigaan yang mereka alami. Benar saja, 1 bulan kemudian trading itu malah menjadikan mereka merugi hingga triliunan rupiah.
Kontributor : Dea Nabila