Suara.com - Aktor Aron Ashab mengungkap alasan membongkar perlakuan buruk sang kakak, Habibie Ashab ke media sosial. Dia bilang awalnya cuma ingin memberikan efek jera.
"Aku memang 15 tahun dibully, bukan dibully dicengin doang, (tapi) main fisik. Aku share video itu sebenernya mau ngasih tahu aku diginiin tapi aku masih hidup," ujar Aron Ashab di program Rumpi yang tayang pada Kamis (17/3/2022).
"Aku share karena yang diserang itu kakak cewek aku yang cewek. Aku paling sayang sama dia. Kalau didiemin terus lama-lama bisa makin jadi, jadi harus ada sentilan dikitlah," sambungnya lagi.
Beruntung setelah video miliknya viral, dia menyebut Habibie Ashab kini sudah menerima ganjaran yang setimpal.
Baca Juga: 5 Fakta Aron Ashab, Heboh Bongkar Sikap Buruk Kakak Selama 15 Tahun
"Alhamdulillah after video sentilan itu agak berhasil dan dia sekarang masuk ke tempat, yah semoga setelah keluar menjadi lebih baik," jelas Aron Ashab.
Selain itu, lelaki 28 tahun ini juga menjelaskan awal mula yang membuat dirinya pergi ke psikolog buat berkonsultasi terkait depresi yang dialami.
"Waktu aku mau masuk kuliah itu, aku ke psikolog pendidikan. Untuk konsultasi biar fokus belajar. Karena aku mau masuk universitas yang bagus. Alhamdulillah masuk," kata Aron Ashab.
"Terus kayak kok nyaman yah. Dari situlah berlanjut. Jadi secara nggak sengaja dilanjutin buat konsul ke psikolog," sambungnya lagi.
Terlepas dari itu, Aron Ashab menyebut imbas kekerasan fisik yang dilakukan sang kakak kepada dirinya berdampak cukup banyak. Aron Ashab tumbuh menjadi pribadi yang gampang insecure.
Baca Juga: 6 Fakta Aron Ashab yang Jadi Korban Kekerasan Kakak Selama 15 Tahun
"Aku depresi tapi aku nggak nyadar, nggak punya energi, selalu liat dunia pesimis, insecure. Orang juga merasakan itu cuma itu dikali sepuluh (yang dirasakannya). Dan itu dialami setiap hari dan setiap malam," ungkapnya.
Seperti diketahui, Aron Ashab mendadak bikin heboh setelah mengunggah video kekerasan yang dilakukan Habibie Ashab di media sosial.
Di sana, Aron Ashab juga menjelaskan kalau sudah menjadi korban bully sang kakak selama 15 tahun dalam hidupnya.