Infografis
Suara.com - Penyanyi Nia Daniaty mengaku belum pernah bertemu dengan Olivia Nathania alias Oi semenjak anaknya itu di penjara. Hal itu disampaikan olehnya saat tampil di program Rumpi pada Kamis (17/3/2022).
"Tidak pernah (ketemu). Waktu awal-awal saya mau ketemu sulit. Jadi pernah sekali jenguk, hanya di TV (monitor). Nggak bisa (ketemu langsung)," kata Nia Daniaty.
Bukan cuma itu saja, mantan istri Farhat Abbas ini juga menuturkan tidak pernah menghadiri sidang Olivia Nathania di pengadilan. Soal ini, dia punya alasan sendiri.
"Saya kadang nggak tega, sebagai ibu dimana pun ada yang kuat ada yang nggak. Saya lebih bagus nggak melihat. Saya lebih baik komunikasi dengan pengacara," ungkapnya.
Baca Juga: Dituntut 3,5 Tahun Penjara, Olivia Nathania Putri Nia Daniaty Dapat Keringanan gegara Ini
"Pengacara saya sudah seperti keluarga, dari mulai persidangan sampai selesai pun dia report," sambungnya lagi.
![Nia Daniaty. [Suara.com/Nanda Hadiyanti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/09/30/o_1attvc9ik6td11v71aqe1h071nk3a.jpg)
Terkait tuntutan jaksa yang diajukan kepada Olivia Nathania selama 3,5 tahun penjara, Nia Daniaty tidak memungkiri sempat terkejut.
"Awalnya agak kaget, sedih. Tapi saya berpikir itu kan baru tuntutan, jadi saya bantu doa," tutur Nia Daniaty.
Dengan kasus yang menimpa anaknya ini, Nia Daniaty sejatinya cukup sedih. Tapi dia cuma bisa memberikan doa terbaik.
![Putri Nia Daniaty, Olivia Nathania dan pengacaranya [Suara.com/Ismail]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/30/34792-putri-nia-daniaty-olivia-nathania-dan-pengacaranya-suaracomismail.jpg)
"Saya pikir sudahlah saya sebagai seorang ibu walaupun sedih, tetap mendoakan. Bagaimana pun dia anak saya," jelas Nia Daniaty.
Baca Juga: Olivia Nathania Kembalikan Rp 570 Juta ke Korban, Pengacara Sesalkan Tuntutan 3,5 Tahun Penjara
"Oi sudah minta maaf sama saya. Dia minta didoain biar kuat menjalani ini," imbuhnya.
Seperti diketahui, Olivia Nathania terjerat kasus penipuan berkedok CPNS. Dia menawarkan masuk PNS lewat jalur belakang kepada korban dengan membayar sejumlah uang.
Total kerugian para korban sendiri mencapai miliaran rupiah.
