Infografis
Suara.com - Paman Atta Halilintar, Febrian, dilarang Atta Halilintar menjenguk Ameena Hanna Nur Atta. Soal ini, Atta bingung bagaimana cara menjelaskan kepada awak media.
"Ya aku nggak tahu jawabnya gimana. Takutnya nanti salah. Kan apa yang dilihat dan diceritakan tidak seperti yang sebenarnya terjadi," kata Atta Halilintar di kediamannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Menurut Atta Halilintar, hubungan dengan keluarga sang ayah tak pantas diungkap ke publik. Sehingga dia memilih tak memberi penjelasan kenapa Febrian tak boleh melihat anaknya yang baru dilahirkan.
"Hal-hal dalam keluarga kan juga kami yang lebih tahu, jadi lebih baik nggak ngomong kenapa-kenapa," ujar Atta Halilintar.
Yang jelas, Atta Halilintar tak pernah mau keluarga besarnya bermasalah.
"Ya penginnya sih dalam keluarga harmonis dan baik-baik saja, jadi aku lebih menjaga saja. Kan aku punya keluarga banyak. Apalagi setelah punya anak kan malas juga kalau pikirannya lebih atau gimana," kata Atta Halilintar.
Terpenting bagi Atta Halilintar, dia dan keluarga ayahnya tetap bisa saling mendoakan agar masing-masing selalu diberikan yang terbaik dalam menjalani kehidupan.
![Bayi Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar [Instagram/@krisdayantilemos]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/22/49480-bayi-aurel-hermansyah-dan-atta-halilintar.jpg)
"Yang penting tetap saling mendoakan yang baik-baik. Aku tetap jaga perasaan orangtua aku dan keluarga semua," kata Atta Halilintar.
Sebelumnya, beredar kabar Atta Halilintar melarang tiga pamannya menjenguk Ameena Hanna Nur Atta. Saat tiba di kediaman lelaki 27 tahun baru-baru ini, mereka hanya diperkenankan menunggu di luar.
Baca Juga: Uus Haramkan Kolaborasi dengannya, Atta Halilintar: Waduh...
"Kami tidak diizinkan masuk. Di luar saja tadi, di parkiran," kata salah satu paman Atta Halilintar, Febrian.
Dari rombongan tersebut, hanya kakek Atta Halilintar yang diizinkan masuk melihat Ameena Hanna Nur Atta.
Hubungan keluarga Atta Halilintar dengan Febrian memang tak harmonis. Semua berawal saat Atta dianggap Febrian merendahkan kakek dari pihak ayahnya.
