Suara.com - Aktor Troy Kotsur meraih penghargaan di SAG Awards 2022. Ini sekaligus mencatatkan sejarah jika ia menjadi aktor tunarungu pertama yang meraih piala di ajang tersebut.
Kemenangan Troy Kotsur tidak lepas dari kesukesan film yang dibintanginya, CODA. Berlatar komedi, film ini mengisahkan drama keluarga tungarungu.
"Aku bangga menjadi bagian dari SAG. Sebelumnya aku telah masuk (sebagai nominasi) sejak 2001 dan sekarang merasa seperti bagian dari keluarga," kata Troy Kotsur dikutip dari People, Senin (28/1/2022).
Sebelumnya kepada The Hollywood Reporter, Troy Kotsur mengatakan kebahagiaannya masuk sebagai nominasi SAG Awards 2022. Ia hadir di kategori Performance by a Male Actor in a Supporting Role.
Baca Juga: Viral Video Selena Gomez Terpeleset di SAG Awards, Bacakan Nominasi Sambil Nyeker
"Aku senang mereka mengenaliku bukan karena tuli. Tetapi karena aku adalah aktor berbakat," ucap pria 53 tahun ini.
Selain Troy Kotsur, film CODA yang dibintanginya pun meraih penghargaan. Film ini meraih penghargaan di kategori Performance by a Cast in a Motion Picture.
CODA pun sukses mengungguli kompetitornya; Belfast, Don't Look Up, House of Gucci dan King Richard.
"Ini adalah malam yang aku tunggu selama 35 tahun," kata Marlee Matlin artis tunanguru yang juga terlibat di film CODA.
Ia menambahkan, "Mereka tahu kami adalah rekan mereka, setara dengan mereka. Kami semua adalah artis dan (pengakuan) ini harus memberi lebih banyak kesempatan bagi artis lain di luar sana, siapa atau apa pun mereka."
Baca Juga: Daftar Lengkap Pemenang SAG Awards 2022, Squid Game Cetak Sejarah
CODA adalah drama komedi berdasarkan film Perancis La Famille Bélier. Mengisahkan Ruby (Emilia Jones) sebagai seorang CODA (Child of Deaf Adults), yang berarti anak dari orangtua yang tunarungu.
Ia merupakan satu-satunya anak di anggota keluarga yang bisa mendengar. Sementara tiga lainnya memiliki masalah pendengaran atau tunarungu.
Menjadi satu-satunya orang yang bisa mendengar di keluarga tunarungu bukan sesuatu yang mudah. Sebab, Ruby-lah yang menjadi jembatan bagi orangtua dan kakak laki-lakinya dalam berhubungan dengan dunia luar.