10 Fakta Kakek Mertua Dian Sastro yang Lagi Disorot, Penguasa Pertamina Era Orde Baru

Ibnu Sutowo adalah Jenderal penguasa minyak Pertamina. Namun kakek mertua Dian Sastro ini diduga terlibat korupsi yang membuat Pertamina nyaris bangkrut pada 1975. Walau begitu, Ibnu Sutowo tak pernah diadili.

Kakek mertua Dian Sastro ini tercatat sebagai Dirut pertama Pertamina sejak 1968-1976. Namun Sutowo disebut memimpin Pertamina dengan gaya monopolistik sehingga mengakibatkan Pertamina nyaris bangkrut pada 1975.

Walau banyak pihak curiga Sutowo terlibat korupsi, harus diakui Pertamina dalam masa kepimpinannya termasuk gemilang. Ia bahkan melebarkan bisnis Pertamina menuju bisnis di luar perminyakan seperti hotel, restoran, asuransi dan biro perjalanan.

Namun hasilnya tak semulus Sutowo sampai membuat Pertamina terseret utang USD 10,5 miliar. Parahnya lagi keuangan Pertamina serba tertutup dengan dalih rahasia negara sehingga tak seorang pun bisa mengakses data keuangan Pertamina.

Aparat penegak hukum pun tak berkutik menghadapi Sutowo bahkan Presiden Soeharto sekalipun. Diamnya Soeharto selain karena faktor kedekatan, juga karena Sutowo satu-satunya yang tak takut pada Presiden.

Sementara itu berdasarkan sejumlah penelusuran Harian Indonesia Raya, Sutowo mempunyai uang simpanan mencapai Rp 90,48 milyar (kurs rupiah saat itu Rp 400/dolar). Namun di berbagai forum, Sutowo selalu menyangkal telah melakukan korupsi.

Harian Indonesia Raya juga pernah membuat berita tentang kerugian negara akibat kerja sama Ibnu Sutowo dengan pihak Jepang mencapai $1.554.590.  Selain itu gaya hidup mewah dan glamor Sutowo juga menjadi perbincangan serta sorotan.

Baca Juga: 10 Potret Sudut Rumah Dian Sastrowardoyo, Estetik Bak Animasi!

Tak hanya Pertamina, Sutowo juga diserahi sejumlah proyek pembangunan oleh Soeharto. Sebut saja mulai dari membangun lapangan golf, membangun Bina Graha (kantor kepresidenan di masa Soeharto) dan juga membangun rumah sakit modern di Jakarta Selatan.