Suara.com - Sebelum meninggal dunia, Dorce Gamalama sempat meninggalkan permintaan khusus soal kematiannya. Salah satunya adalah keinginan untuk dimakamkan sebagai wanita yang sempat mendulang kontroversi.
Dorce Gamalama meninggal dunia pukul 07.30 pagi tadi di RSPP Simprug, Jakarta. Menurut keterangan Hetty Sunjaya selaku kerabat, Dorce berpulang usai terinfeksi Covid-19 selama 3 minggu.
Kontroversi permintaan Dorce Gamalama dimakamkan sebagai wanita ini sampai membuat sejumlah ulama buka suara. Kendati demikian, banyak hal baik yang membuat publik bersimpati atas masa tua dan kepergian Dorce Gamalama untuk selamanya.
Simak sederet kontroversi permintaan Dorce Gamalama dimakamkan sebagai wanita berikut ini.
1. Sudah siapkan kain kafan
Dorce mengatakan sudah mempersiapkan kain kafan sendiri. Ia juga telah memilih kuburan yang jadi tempat peristirahatan terakhirnya nanti.
Saat meninggal dunia di RSPP Simprug, Rabu (16/2/2022), keluarga mengantarkan kain kafan yang sudah dipersiapkan almarhumah tersebut dalam sebuah koper.
Sebelum koper dibawa petugas rumah sakit, salah satu perwakilan keluarga Dorce Gamalama sempat berpesan agar mereka menjaga baik-baik kebersihan kain kafan tersebut.
2. Ingin dimakamkan sebagai wanita
Baca Juga: Dorce Gamalama Meninggal Dunia, Erick Thohir hingga Rekan Artis Ikut Berduka
Beberapa waktu lalu, presenter transgender ini mengungkapkan kondisi kesehatannya yang menurun drastis. Ia juga telah mempersiapkan berbagai hal terburuk yang nanti bisa saja terjadi, termasuk soal pemakamannya. Dorce menginginkan agar kelak ia dimakamkan sebagai wanita.
"Ya sebagai saya sekarang. Karena setelah saya operasi, saya punya kelamin perempuan, mandikan saya dengan perempuan, sebagai perempuan," tutur Dorce Gamalama di YouTube Curhat Bang Denny Sumargo
3. Tanggapan Ulama
Permintaan Dorce Gamalama yang inign dimakamkan sebagai wanita ini menyita perhatian luas, termasuk para ulama yang lantas membuka suara. Mulai dari Gus Miftah, Buya Yahya, hingga perwakilan MUI memberikan penjelasan bahwa sepatutnya jenazah yang meninggal dimakamkan sesuai dengan jenis kelamin seperti saat dilahirkan.
Sementara itu, Ustazah Lulung Mumtaza punya pandangan berbeda terkait wasiat Dorce Gamalama yang ingin dimakamkan sebagai perempuan. Perihal itu, dia mengajak masyarakat untuk menutup aib sesama daripada meributkannya.
"Kita jaga yang esensi, jangan sampai keluarga jadi ribut. Kasihan ini namanya nanti membuka aib orang dong, barang siapa yang menutupi aib saudaranya, Allah akan mentupi aibnya pada hari kiamat," ungkap Ustazah Lulung kepada Suara.com, Senin (31/1/2022).
"Masa (Dorce Gamalama) udah dipanggil Bunda terus dimakaminnya laki-laki, kasihan itu buka aib namanya," sambungnya.
4. Dimakamkan sesuai protokol COVID-19
Dorce Gamalama meninggal dunia karena covid-19 setelah dirawat selama 3 minggu di RSPP Simprug. Karena meninggal terpapar virus corona, jenazah Dorce Gamalama pun diurus petugas sesuai dengan protokol kesehatan.
Kerabat Dorce Gamalama, Hetty Sunjaya menurutkan jenazah sang sahabat diurus pihak rumah sakit dengan prosedur Covid-19. Sebabnya, jenazah tidak dibawa pulang dan langsung dimakamkan di pemakaman khusus Covid-19.
"Makanya langsung dikemas dari RS nggak bisa dibawa pulang (jenazah)," pungkasnya. Dorce Gamalama meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. Kerabat dan keluarga pun tak bisa melihat jenazahnya untuk terakhir kali karena protokol kesehatan.
Itulah sederet pro kontra permintaan Dorce Gamalama minta dimakamkan sebagai perempuan. Terlepas dari kontroversi tersebut, Dorce dikenang sebagai sosok beriman yang punya kenangan baik di mata masyarakat dan industri hiburan Indonesia.