Suara.com - Dorce Gamalama meninggal dunia pagi ini karena Covid-19. Imun tubuhnya menurun karena masih dalam pemulihan imbas alami koma.
Meninggalnya Dorce Gamalama karena Covid-19 menimbulkan pertanyaan bagaimana jenazah beliau akan dimakamkan. Sebelumnya, Dorce diketahui sudah menyiapkan tanah makam dan kain kafan jauh sebelum ia koma hingga akhirnya kini meninggal dunia.
Dorce Gamalama juga berwasiat agar dimandikan dan dimakamkan sebagai perempuan saat meninggal dunia. Hal itu sempat menuai kontroversi di Tanah Air mengingat dia adalah transgender.
Dari publik figur hingga para ulama ikut berkomentar mengenai hal ini. Kebanyakan menyarankan agar Dorce dimakamkan sesuai kodrat awalnya, yakni sebagai laki-laki.
Baca Juga: Indah Banget, Ternyata Ini Asal Usul Nama 'Gamalama' dari Dorce Gamalama
"Cara merawat jenazahnya laki-laki, karena dia bukan perempuan sesungguhnya. Hanya dibuatkan alat seperti alat perempuan, tidak akan berubah menjadi perempuan kecuali yang terbukti kelaki-lakiannya atau perempuannya," kata KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya dalam video yang diungggah di YouTube.
Meski demikian, kata Buya Yahya, orang yang berubah alat kelaminnya adalah tetap ahli iman, selama dia tidak meninggalkan Islam.
"Dia tetap ahli iman, bukan keluar dari iman, kalau meninggal ya semoga Allah ampuni," kata dia.
"Tapi kalau sudah meninggal jangan didosa-dosakan, wong dia orang beriman kok," ujarnya lagi.
Menanggapi komentar Buya Yahya, Dorce Gamalama pun berterima kasih. Ia mengaku amat menghormati beliau dan memuji cara ulama tersebut memberinya nasehat dengan tak menghakimi.
"Buya Yahya adalah ulama yang luar biasa. Yang penuh jiwa sosial, yang penuh hati berjiwa besar, yang tidak menjatuhkan orang, yang tidak menghujat, yang tidak mencaci orang, yang tidak memaki orang," kata Dorce Gamalama di video yang dibagikan di instagramnya beberapa waktu lalu.