5 Potret Aya Canina Eks Vokalis Amigdala yang Alami Kekerasan Dalam Pacaran

Suara.com - Nama Aya Canina tengah menjadi perbincangan publik lantaran membuat pengakuan yang mengejutkan. Ia mengaku mengalami kekerasan dari mantan pacarnya yang juga merupakan rekan satu band di Amigdala. Seperti apa potret Aya Canina eks vokalis Amigdala yang bongkar isu kekerasan?

Sebelumnya nama Aya Canina lebih dikenal dari lagunya bersama Amigdala yang berjudul Kukira Kau Rumah. Judul yang sama belum ini diangkat ke sebuah film yang disutradarai oleh Umay Shahab. Namun, kasus Aya Canina tidak ada hubungannya dengan film tersebut.

Aya Canina mengaku mengalami kekerasan dalam pacaran (KDP) dari mantan pacarnya selama 3,5 tahun, saat masih sama-sama tergabung di Amigdala. Lalu seperti apa sosok Aya? Inilah potret Aya Canina, eks vokalis Amigdala yang bongkar isu kekerasan.

Hobi menulis puisi

Potret Aya Canina, eks vokalis Amigdala yang bongkar isu kekerasan. (Instagram/ayacanina)

Perempuan asal Bekasi, Jawa Barat ini memiliki hobi menulis puisi. Dari hobi inilah, ia mampu menulis lirik untuk lagu-lagunya yang terdengar puitis.

Aya Canina menyebut dirinya sebagai penulis dan penulis lirik di bio Instagramnya @ayacanina.

Eks vokalis Amigdala

Aya Canina juga mendirikan sebuah band indie bergenre folk-pop di Bandung, Jawa Barat pada tahun 2016. Salah satu lagunya yang terkenal adalah Kukira Kau Rumah yang bermelodi sendu.

Aya Canina berposisi sebagai lead vocalist dan penulis lirik dalam band tersebut.

Berpacaran dengan vokalis lainnya

Pacar Aya Canina yang disebut telah melakukan kekerasan ialah vokalis 2 sekaligus lead guitarist di Amigdala. Aya akhirnya hengkang dari band yang ia dirikan tersebut lantaran tidak tahan dengan kelakuan sang pacar.

Namun, hingga saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut soal tindak kekerasan apa yang dilakukan sang pacar.

Merasa diabaikan personel lain

Terkait kekerasan yang dialaminya, Aya Canina merasa sebenarnya personel band lain, seperti drummer dan bassist. Sayangnya, Aya mengklaim kedua personel itu tak melakukan apa pun untuk mencegah kekerasan terjadi berulang.