Dia menerangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 181 dijelaskan barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah mendengarnya maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya.
Ustazah Lulung menyarankan untuk melakukan tindakan dengan melihat mana yang terbaik untuk keluarga yang ditinggalkan. Sebab, masalah dosa Allah Maha Tahu.
"Kita menjaga yang esensi, amal beliau. Jangan sampai keluarga ribut. Kalau masalah di akhirat nanti urusan Allah, yang penting kita di dunia jangan ribut. Allah yang Maha Tahu kodrat dia laki-laki atau perempuan, pokoknya dia berwasiat udah laksanain," tuturnya.
"Jadi kita menghormati keluarga juga, tapi mendengarkan pendapat ulama. Kita para ulama ngasih pendapatnya begini begini, jadi kita ditengah-tengah. Jangan yang kaya (menghakimi), jangan begini jangan begitu," tambahnya.

Sebelumnya, secara blak-blakan Gus Miftah sebut secara syariat Islam Dorce Gamalama mestinya dikuburkan sesuai kodratnya yakni sebagai lelaki.
Kemudian, Buya Yahya berpendapat laki-laki yang lahir laki-laki, kemudian dirubah menjadi perempuan, hakikatnya dia tetap laki-laki. Cara merawat jenazahnya pun laki-laki.
Kecewa disentil para ulama, Dorce Gamalama angkat bicara. Dia imbau para Kiyai tak terlalu memasalahkan wasiatnya.