Suara.com - Tasya Kamila beberapa kali dicibir warganet terkait pilihannya menjadi ibu rumah tangga usai lulus S2 dari beasiswa LPDP. Dianggap tak melakukan pengabdian pada negara, pelantun Libur Tlah Tiba itu memberi pembelaan.
"Sebenernya LPDP itu nggak spesifik ngasih (ketentuan pengabdian)," kata Tasya Kamila dikutip dari Rumpi Live, Senin (24/1/2022).
Apalagi, Tasya melanjutkan, pengabdian kepada negara tak harus dalam bentuk abdi ke instansi negara. Dia juga bilang tak melulu mengabdi ke daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) atau 3 T.
"Kita mengabdi itu bisa dalam bentuk apapun, nggak mesti jadi ASN, nggak mesti tinggal di daerah 3T," terangTasya Kamila.
Baca Juga: Anak Tasya Kamila Hobi Koleksi Kipas Angin, Ada Lebih dari 50 Buah di Rumah
Menurutnya, LPDP memberi kebebasan para penerima beasiswa berkontribusi apapun untuk negara. Tasya Kamila pun memilih kontribusi lewat industri kreatif.
"Ya cara aku mengabdi juga dengan berkarya di industri kreatif, aku juga punya yayasan," ujar istri Randi Bachtiar ini.
Pendiri Green Movement Indonesia ini memang memiliki yayasan yang fokus pada lingkungan hidup. Selain sebagai pembuktian, Tasya Kamila memang memiliki keinginan untuk menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup kelak.
"Untuk jadi menteri, nanti, maunya 2034 kali ya. Itu Arrasya umur 15 tahun," ujarnya.
Seperti diketahui, Tasya Kamila pernah studi S2 Public Administration di Columbia University, Amerika dengan mendapat beasiswa LPDP. LPDP merupakan program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN).
Baca Juga: Sudah Punya Saat Kecil, Tasya Kamila Ungkap Alasan Buatkan Akun Instagram Buat Anak