Suara.com - Ghozali, pemuda asal Indonesia ini mendadak viral di media sosial. Hal itu karena ia berhasil menjual foto selfie dengan format NFT seharga Rp 13,8 miliar.
Lewat akun Ghozali Everyday di OpenSea, ia menjajakan 933 foto. Sudah lebih dari 430 orang yang mengantongi foto Ghozali dengan nilai jual 288 ETH.
Sebagai informasi, Ethereum adalah token Aset Kripto yang mirip dengan bitcoin. Maka saat dikonversi, uang itu senilai Rp 13,8 miliar.
Lalu siapa sosok Ghozali Everyday? Berikut rangkuman dari berbagai sumber
Baca Juga: Cara Membuat Akun OpenSea untuk Jualan NFT
1. Profil Ghozali
Ghozali merupakan seorang mahasiswa asal Semarang. Ia lahir pada 4 Juni 1999 dan kini menginjak usia 22 tahun.
Lewat Twitter, Ghozali berbagi cerita soal deretan foto selfie yang dijual. Layaknya pemuda pada umumnya, ia menyukai aktivitas menonton Netflix hingga anime
2. Alasan membuat foto selfie selama lima tahun
Ghozali mengabadikan 933 foto yang dirangkum selama lima tahun. Berawal saat usianya 18 tahun di 2017 hingga 2021.
Baca Juga: Cara Membuat NFT dan Cara Menjual NFT di OpenSea
Tujuan awalnya bukan untuk menjual dalam format NFT. Melainkan sebagai dokumentasi saat Ghozali lulus kuliah.
"Itu akan menjadi perjalanan hidup yang keren," kicau Ghozali.
3. Umumkan menjual foto NFT
Usai membuat video rangkuman foto selama lima tahun, Ghozali memiliki ide menjual setiap gambar.
Ia menjajakan foto selfie dengan format NFT di OpenSea, 10 Januari 2022. Harganya pun variatif, dimulai Rp 47ribu hingga yang termahal Rp 3,1 miliar.
4. Dijual ke Chef Arnold dan Reza Arap
Dua di antara pembeli NFT Ghozali adalah sosok terkenal. Mereka adalah Reza Arap dan Chef Arnold.
Reza Arap menuturkan, membeli NFT Ghozali guna memberikan apresiasi atas konsistensi pria itu membuat foto selfie selama lima tahun.
5. Kantongi miliaran rupiah dari jual foto selfie
Meski berhasil menjual foto belasan miliar, nyatanya Ghozali hanya mengantongi sekira satu miliar.
"Punten, Ghozali enggak bikin 13-14 m (miliar). Kurang lebih Rp 1 miliar," kata Chef Arnold.
Hal itu karena Ghozali hanya mendapat hasil dari harga jual awal dan persenan royalti di setiap transaksi.