Suara.com - Spirit doll atau boneka arwah belakangan menjadi viral karena diadopsi sejumlah artis. Salah satu yang menghebohkan tentu saja Ivan Gunawan alias Igun.
Seperti diketahui, Ivan Gunawan memiliki dua spirit doll yang ia beri nama Miracle dan Marvelous. Dua boneka tersebut sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Igun.
Selain harga bonekanya yang cukup fantastis, Ivan Gunawan juga menyiapkan bujet yang cukup mahal. Bahkan, desainer dan presenter terkenal itu menyiapkan babbysitter dan kamar khusus untuk "bayinya" itu.
Fenomena ini pun mendapat perhatian dari pengamat perilaku Lutfi JW. Menurut Lutfi, memiliki atau mengadopsi spirit doll adalah hal yang biasa. Layaknya barang koleksi seperit mobil-mobilan, atau hewan peliharaan.
Baca Juga: Kata NU dan Muhammadiyah Soal Tren Boneka Arwah: Itu Musyrik
"Dalam kacamata ilmu perilaku, manusia adalah makhluk yang suka bermain makhluk mimesis (suka meniru) dan makhluk kebiasaan. Artinya, setiap orang ingin sekali mempunyai alat dan sarana untuk bermain dan bersenang-senang, di antaranya adalah boneka," kata Lutfi JW.
"Secara alamiah dan naluriah, kita sangat suka meniru orang atau sesuatu yang yang sedang tren, hits dan viral. Selain itu, manusia cenderung membentuk dan dibentuk juga oleh kebiasaannya. Maka fenomena boneka arwah adalah sebuah kewajaran," kata Lutfi menambahkan.
Tapi yang tidak wajar menurut Lurfi JW adalah ketika boneka arwah ini dijadikan sebagai alat untuk meminta bantuan, memohon kekayaan, memanusiakan benda dan manifestasi halusinasi.
"Karena sikap seperti itu sudah masuk dalam kategori abnormal behavior serta penyimpangan perilaku," imbuh Lutfi JW, yang juga co-writer Jessica Iskandar ini.
Menurut Lutfi, spirit doll viral saat ini karena berkaitan dengan bisnis dan gaya hidup para pesohor. Tren ini pun ia rasa tidak akan bertahan lama.
"Bisa jadi seperti kasus pohon gelombang cinta yang sempat viral beberapa tahun lalu," ujar Lutfi JW.
Baca Juga: Viral Lowongan Pengasuh Boneka Anak Arwah Bergaji Dua Digit, Syaratnya Ngeri-Ngeri Sedap
Tapi Lutfi mengakui, ada beberapa orang terkenal yang memperlakukan boneka ini seperti manusia dan diperlakukan layaknya makhluk hidup. Bagi Lutfi, hal ini ia anggap sebagai penyimpangan prilaku.
"Jika sudah sampai pada tahap memanusiakan boneka, ini masuk dalam kategori penyimpangan kebiasaan dan perilaku. Saya istilahkan dengan 'keseleo otak dan hati',' tutur Lurfi JW.
"Keseleo otak karena sudah terjadi halusinas dan delusi. Di mana yang imajiner dianggap sebagai kenyataan dan dipaksakan menjadi nyata. Saya sebut kesleo hati karena dia salah menempatkan rasa, simpati empati dan kasih sayang kepada benda secara berlebiha. Di mana rasa itu harusnya diberikan kepada manusia yang juga punya akal dan hati," kata Lutfi.
Lutfi menyarankan, jadikan boneka spirit doll ini sekadar bisnis dan gaya hidup."Sehingga kita tidak terseret arus dan narasi yang menyimpang dari norma. Baik norma masyarakat, negara, dan agama," ujar Lurfi JW.