Infografis
Suara.com - Komnas Perlindungan Anak (PA) menanggapi beredarnya video tentang aksi menakuti anak Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Gala Sky, memakai nama kakeknya, Doddy Sudrajat. Menurut Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, aksi tersebut sudah melanggar hak anak.
"Jika betul anak itu ditakut-takuti agar tidak mau bertemu dengan seseorang misalnya, itu juga pelanggaran terhadap anak," ujar Arist di kantor Komnas Perlindungan Anak, Jakarta, Jumat (24/12/2021).
Lebih lanjut, Arist menerangkan kenapa aksi menakuti Gala memakai nama Doddy Sudrajat tidak bisa dibenarkan. Bisa saja, Gala diarahkan untuk menjauhi keluarga Vanessa Angel.
"Anak harus bebas di mana dia mau berkomunikasi," ujar Arist.
Baca Juga: Konsultasi Hak Asuh Gala, Doddy Sudrajat Sambangi Komnas Perlindungan Anak
Meski begitu, Arist juga tak mau buru-buru menyalahkan keluarga Bibi Ardiansyah soal aksi yang kini viral tersebut. Sekalipun beredar dugaan bahwa nama yang mencetuskan aksi tersebut adalah adik Bibi, Fujianti Utami.
"Harus ada bukti, tidak mungkin saya menyimpulkan itu. Hanya karena Pak Doddy datang (ke Komnas PA), oh itu salah, pak Faisal salah. Nggak," kata Arist.
![H. Faisal dan Marissya Icha usai membeli rumah untuk Gala Sky di kawasan Pesanggrahan, Jakarta (21/12/2021) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/21/77395-h-faisal-dan-marissya-icha-usai-membeli-rumah-untuk-gala-sky-di-kawasan-pesanggrahan.jpg)
Ditambah lagi, Arist juga belum bertemu ayah Bibi, Faisal, untuk memastikan kebenaran di balik pencetus ide menakuti Gala pakai nama Doddy Sudrajat.
"Saya belum bertemu dengan Pak Faisal, belum juga ketemu Gala. Perlu ada visitasi untuk mengetahui yang sesungguhnya," ucap Arist.
Namun sekali lagi, Arist menegaskan bahwa aksi menakuti Gala dengan nama Doddy Sudrajat tetap tidak bisa dibenarkan.
Baca Juga: Komnas PA Minta Perwalian Gala Tak Diperebutkan, Doddy Sudrajat Bungkam
"Sekali lagi, jika itu terpenuhi unsurnya, saya mengatakan dalam perspektif perlindungan anak bahwa ada pelanggaran," ujar Arist.
