Suara.com - Cerita kurang menyenangkan datang setelah Laura Anna tiada. Menurut penuturan sang kakak, Greta Irene, Laura sempat mengalami stres.
"Dia sering stres ya. Terus capek juga," kata Greta Irene di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta (16/12/2021).
Bahkan pernah dalam beberapa momen, Greta Irene mendapati adiknya menangisi keadaan yang dia alami.
"Meskipun enggak ngeluh, tapi dia suka nangis. Kadang sedih, hidupnya setelah kecelakaan jadi susah. Dia selalu merasa ngebebanin orang-orang di sekitarnya," ujar Greta Irene.
Baca Juga: Meninggal saat Berjuang Menuntut Keadilan, Ini 4 Fakta Terkait Laura Anna
Ditambah bergulirnya kasus hukum atas laporannya terhadap Gaga Muhammad, Laura Anna semakin merasa terbebani. Apalagi saat harus bersaksi di hadapan majelis hakim serta kuasa hukum Gaga.
"Dia takut. Dia merasa terintimidasi sih sama pengacara. Baru pertama kali keluar dalam berapa tahun, keluar-keluar sidang kayak gitu, kan serem juga ya," tutur Greta Irene.
"Saya saja mungkin ngeri masuk ke dalam situ dan ditanya-tanya. Apalagi saat tanyanya agak sedikit ngebentak, ya mungkin gitu lah," ucap Greta.
Sementara menurut paparan Greta, Laura Anna bukan tipikal orang yang bisa menghadapi sikap keras orang lain.
"Laura itu enggak bisa dibentak. Dia tipe orang yang seperti itu. Sama mamanya juga enggak pernah dimarahin, karena nggak bisa dibentak. Jadi harus dibilanginnya yang pelan-pelan," papar Greta Irene.
Baca Juga: Diberi Uang Rp250 Juta oleh Deddy Corbuzier, Laura Anna: Aku Kasih Uang Ini ke Anak Yatim
Meski begitu, belum diketahui apakah benar rasa stres Laura Anna jadi penyebab kematiannya. Sebab terakhir kali ditemukan keluarga, Laura sudah tidak sadarkan diri di rumah.
Laura Anna meninggal dunia pada 15 Desember 2021 di Rumah Sakit Eka Hospital, Cibubur, Jakarta. Sebelum dilarikan ke rumah sakit, keluarga mendapati Laura tidak sadarkan diri dengan wajah membiru.