Suara.com - Nova Eliza ikut miris mendengar kabar kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan yang sangat sering terjadi akhir-akhir ini. Artis 41 tahun asal Aceh ini pun gelisah karena Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) belum juga disahkan.
"Yang pasti aku enggak tahu sampai sekarang RUU PKS itu belum disahkan. Itu yang pertama yang menjadi kegelisahan aku, sementara setiap hari kayaknya pemberitaam ada aja gitu yang perempuan, santri-santri dilecehkan, kemudian diperkosa lah mahasiswi," ujar Nova Eliza, saat ditemui di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (13/12/2021).
Bagi Nova Eliza RUU PKS seharusnya segera disahkan, karena berpihak kepada perempuan. RUU ini pun nantinya bisa menjadi penolong kaum Hawa yang menjadi korban pelecehan seksual.
"Jadi menurut aku memang harus disahkan RUU PKS, karena kan berpihak pada korban. Jangan misalnya korban yang mau melapor karena dilecehkan itu jangan enggak diterima laporannya. Justru dibantu laporannya," ujar bintang film Lampor: Keranda Terbang ini.
Baca Juga: Kasus Pelecehan di UNJ, Dosen DA Diduga Ajak Tidur Bersama dan Minta Oral Seks
Saat ini, Nova Eliza merasa perempuan menjadi takut bila bepergian. Apalagi dalam beberapa kasus pemerkosaan, perempuan selalu disalahkan karena alasan pakaian.
"Harusnya perempuan itu bebas kemana-mana. Mau pakaiannya tertutup atau tidak itu seharusnya tidak masalah. Nah yang perlu diedukasi adalah laki-lakinya karena kebanyakan predatornya laki-laki. Jadi sebenarnya perempum dan laki-laki harus saling mendukung," tutur Nova Eliza.
Nova Eliza kemudian memohon kepada para anggota dewan dan Presiden Joko Widodo untuk segera mengesahkan RUU PKS. "Mohon bantuannya juga untuk pejabat-pejabat yang ada di DPR terutama untuk Pak Jokowi untuk mensahkan RUU PKS," kata Nova Eliza berharap.
Kepedulian Nova Eliza terhadap kaum perempuan sebenarnya sudah dilakukan Nova Eliza sejak beberapa tahun lalu. Malah pada 2016, mantan istri sutradara Mirwan Suwarso ini mendirikan Yayasan Suara Hati Perempuan yang bertujuan untuk membantu dan mensejahterakan perempuan.
"Kami banyak melakukan edukasi, sosialisasi, kampanye memghentikan kekerasan pada perempuan. Kami juga pernah melibatkan 100 publik figur dan beberapa publik figur lainnya," tutur Nova Eliza.
Baca Juga: Korban Pelecehan di UNJ Diprediksi Bertambah, Saat Ini Sudah Ada 10 Aduan
"Di sela itu kami juga melakukan latihan, training untuk memberdayakan perempuan yang skillnya bisa diasah. Supaya mereka bisa mandiri, tidak bergantung dan memgeksplor keahliannya," ucap Nova Eliza.