Suara.com - Asia 87 Band membuktikan kalau usia tak bisa menjadi penghalang dalam berkarya. Sebagai bukti, di tengah usia para personelnya yang tak muda lagi, band dengan sembilan anggota ini sukses merilis album berjudul Sebut Saja Senja.
Asia 87 Band adalah kelompok musik yang beranggotakan teman sesama lulusan SMA, tepatnya alumni SMA Al Azhar tahun 1987. Mereka adalah Rini (vokalis), Tanti (vokalis), Mirza (pianis), Ari (vokalis), Qwill (bassis), Budi (keyboardis), Boy (vokalis), Ifan (gitaris), dan Stanley (drum).
"Pada dasarnya kam-kami yang tergabung di Asia 87 Band ini bukanlah pemain band profesional, tapi kami punya hobi dan passion yang sama di musik. Jadi, di antara kesibukan sehari-hari, kami masih terus mengutamakan kebersamaan kami untuk bermain musik dengan gaya kami sendiri," kata Mirza, yang diamani personel lain, dalam jumpa pers virtual, baru-baru ini.
Musisi memang bukan profesi utama para personel Asia 87 Band. Sebagian besar personel adalah pengusaha dan eksekutif profesional di berbagai bidang. Mereka juga mengakui, musik adalah hobi dan tempat bersenang-senang. Tapi di samping itu, mereka juga ingin menularkan perasaan senang-senang itu kepada orang lain, melalui sebuah karya.
Baca Juga: Punya Segudang Bakat, Ini 2 Member IVE yang Kini Jadi MC Acara Musik Korea
"Kami ingin seru-seruan aja, di antara kesibukan kami, kami butuh refreshing, kebetulan punya hobi sama. Intinya tetap kami tidak merasa musisi yang profesional, mungkin keterbatasan kami banyak. Tapi tujuannya ingin meramaikan industri musik. Meski seru-seruan, kami ingin buat karya jangan nanggung-nanggung juga. Tidak saja buat kami, tapi buat orang lain juga," tutur Mirza.
Ada delapan lagu yang disuguhkan Asia 87 Band di album Sebut Saja Senja dengan single hits berjudul sama. Mirza mewakili band mengakui, kebanyakan lagu di album ini bertema tentang rasa syukur.
"Senja itu momen yang hadir hanya sesaat tapi sangat indah. Setelah melewati proses pagi, siang, dan sore, kehadiran senja sangatlah pas sebagai momen untuk kita mensyukuri seluruh perjalanan yang telah kita lalui," imbuh Mirza, sang penulis lagu.
"Lagu ini sebenarnya menceritakan tentang perjalanan hidup manusia dari mulai lahir hingga nanti waktunya akan selesai. Di mana kita harus selalu mensyukuri setiap momen, dan menyiapkan segalanya sebelum habis masa. Perjalanan ini dikamuflasekan dengan waktu: matahari terbit, terbenam, hingga munculnya rembulan. Kata senja di sini juga bisa diartikan sebagai usia lanjut," kata Mirza melanjutkan.
Dengan kesibukan masing-masing personel, Asia 87 Band mengakui untuk mereka bisa bertemu berbarengan sangat sulit. Beruntung untuk promosi mereka dibantu pihak label. Apalagi dunia saat ini yang serba digital cukup membantu mereka.
Baca Juga: Kenalan dengan DJ L3xology, yang Kini Sering Tampil di Mancanegara
"Kalau promosi memang dibantu sama label, tapi prinsipnya kami tugasnya hanya buat karya, buat lagu, akhirnya kami jadi suatu materi. Ini sebagai materi katalog kami semua, akhirnya kami buat album. Memang kendala utama kalau offline, kami pikirkan di tengah kesibukan kami semua. Tapi sekarang zaman digital, promosi sekaarng lebih mudah, dibanding tahun 1980an," ucap Stanley.
Ketika ditanya target keuntungan, Asia 87 Band menegaskan bahwa mereka tidak memikirkan pencapaian komersil.
"Ini proyek senang-senang, tapi intinya kami tidak melulu membicarakan komersil. Kepuasan yang utama, kepuasan relatif lah. Alhamdulillah kami dibantu sama teman-teman yang benar-benar ngerti sama industri ini. Komersial bukan tujuan utama kami. Kepuasan kami bisa tampil di musik Indonesia," tutur Mirza.
Di album Sebut Saja Senja, Asia 87 Band dibantu sejumlah musisi ternama seperti Hendri Lamiri, Ayla Adjie, Andre Dinuth dan Nicky Manuputty.