Suara.com - Musisi Badai mengaku pernah mendapat ancaman pembunuhan. Peristwa itu terjadi di masa pergantian vokalis bandnya terdahulu, Kerispatih.
Vokalis band Kerispatih, Sammy Simorangkir didepak pada 2010, bertepatan dengan kasus narkoba. Tak berselang lama, hadir Fandy menggantikan posisi front man.
Disinilah Badai yang kala itu statusnya sebagai keyboardist dan pemimpin Kerispatih menjadi sasaran amukan segelintir orang.
"Mohon maaf ya, dulu gue pernah ada ancaman pembunuhan," kata Badai eks Kerispatih dikutip dari kanal YouTube Abdel Achrian, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga: Dirawat di RS, Badai eks Kerispatih Ungkap Penyakit yang Diidap
Selain ancaman pembunuhan, banyak teror lain yang juga didapatkan Badai saat posisi Sammy diganti Fandy.
"Gue dimaki ibu-ibu di supermarket ya karena ganti vokalis. Pernah diancam sama fans gelap, mobil gue keluar studio gue diikutin, semua karena itu," tuturnya.
Meski berat, musisi bernama lengkap Doadibadai Hollo ini harus menghadapi. Sebab inilah risikonya menjadi seorang pemimpin.
"Kalau gue menanggung persoalan kecil, bukan tugasnya pemimpin. Gue harus menanggung persoalan besar dan segitu parahnya.
Dalam perisakan itu, Badai kerap menyendiri. Ia berdoa kepada Tuhan, bertanya apa yang harus dilakukan.
Baca Juga: Agung Akhdani Rilis Lagu Debut Ciptaan Badai Eks Kerispatih
Sampai pada akhirnya, Badai mendapatkan ilham membuat lagu tentang perasaannya tersebut.
"Tuhan kasih gue ide mengenai hati yang terkoyak koyak, hancur berkeping-keping, akhirnya gue bikin Tertatih," tutur sang musisi.
Lagu Tertatih dibawakan oleh Fandy. Namun, tak semua orang sudah menerima posisinya yang menggantikan Sammy.
Contohnya terlihat saat Kerispatih tampil di salah satu acara. Semua orang yang hadir tak semeriah seperti biasa.
"Semua penonton duduk nggak ada yang berdiri," kata Badai.
Perlahan, Fandy akhirnya bisa diterima oleh masyarakat. Walaupun mereka butuh waktu selama berbulan-bulan beradapatasi dengan penonton.