Main Film Cinta Bete, Hana Malasan Harus Terbiasa Menyirih

Yazir FaroukIsmail Suara.Com
Sabtu, 06 November 2021 | 06:35 WIB
Main Film Cinta Bete, Hana Malasan Harus Terbiasa Menyirih
Hana Malasan [Suara.com/Ismail]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktris Hana Malasan melakukan riset mendalam saat dipercaya memerankan karakter Bete Kaebauk, seorang perempuan asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) di film Cinta Bete. Salah satunya, dia harus membiasakan mengunyah daun sirih atau menyirih.

"Memang untuk riset jadi Bete Kaebauk sendiri pertamanya belajar bahasa dan nyirih," kata Hana Malasan usai screening film Cinta Bete di Epicetrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/11/2021).

Hana Malasan [Suara.com/Ismail]
Hana Malasan [Suara.com/Ismail]

Tak pernah menyirih, Hana mau muntah ketika mencobanya. Dia menyebut daun sirih adalah rasa yang paling aneh.

"Saya nyirih setiap hari mulai dari mau muntah awalnya karena kita orang kota nyirih itu rasanya aneh pedes, keset, aneh, sampe kebal lidah," ujarnya.

Baca Juga: Viral Pekerja Asal Jateng Terlantar di Atambua, Gaji Tak Sesuai hingga Berebut Makanan

Namun perlahan, Hana mulai terbiasa lantaran setiap hari mencobanya.

"Tapi akhirnya tiap hari kita nyirih supaya gigi dan bibir kita agak merah, itu sampai akhirnya kebiasa dan enak juga," kata dia.

Artis Hana Malasan di kantor Suara.com. [Suara.com/Dendi Afriyan]
Artis Hana Malasan di kantor Suara.com. [Suara.com/Dendi Afriyan]

Pengalaman lain yang didapat saat menjalani syuting di Atambua, Hana dan beberapa kru harus mengikuti upacara adat memberikan persembahan.

"Ketika kita mau datang ke rumah adat kita harus ngasih persembahan. Itu lumayan asing untuk saya yang tinggal di Jakarta di kota kan. Jadi wow ternyata beneran ada ya," ucapnya.

Bila hal tersebut dilewati, menurut Hana ada sesuatu yang tak diinginkan bakal terjadi.

Baca Juga: Temukan Cantiknya Bukit Tuamese saat Jelajah ke Atambua

"Kalau kita nggak ngasih persembahan believe it or not memang ada sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi," kata dia.

"Jadi memang lebih baik kita ikuti apa kata ketua adat. Benar-benar di sana magis banget. Jadi lebih baik diikuti dan kita belajar budaya juga menghargai budaya di sana," ujarnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI