Suara.com - Sejumlah sinetron Indonesia sempat ditegur oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena adegan yang melanggar aturan dan mendapat kritik pedas dari publik. Berikut deretan sinetron yang pernah ditegur KPI.
Beragam pelanggaran aturan penyiaran itu terselip di sejumlah sinetron Indonesia berikut ini. Mulai dari adegan dewasa, kalimat kasar, hingga kekerasan fisik yang ditayangkan menjadi alasan peneguran oleh KPI.
Berikut beberapa judul sinetron yang pernah ditegur KPI.
1. Tukang Bubur Naik Haji (2012)

Sebagai salah satu sinetron Indonesia andalan di RCTI, Tukang Bubur Naik Haji mampu mengudara sejak 2012 hingga 2017 dalam 2 ribuan episode. Meski serial religi ini banyak disukai, ada beberapa episode yang menjadi alasan KPI untuk melayangkan peringatan tertulis.
Salah satunya adalah ketika Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo muncul sebagai cameo. Selain itu, visual jasad penuh luka dan membusuk juga pernah ditayangkan. Tak berhenti di situ, dialog dengan konotasi kasar dan negatif juga menguatkan alasan bagi KPI untuk kembali melayangkan surat teguran resmi kepada pihak penyiarnya.
2. Diam-diam Suka (2013)
![Diam-diam Suka. [Youtube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/29/86757-diam-diam-suka.jpg)
Kisah cinta remaja yang duduk di bangku SMA menjadi highlight dari Diam-diam Suka. SCTV menayangkan sinetron garapan Screenplay Production yang menggandeng eks member BLINK dan Derby Romero pada 2013 lalu.
Sayangnya, ceritanya perundungan yang menimpa Sri sebagai lakon utama, ternyata membuat tayangan ini mendapat teguran dari KPI. Adegan perkelahian remaja pria dan pemaksaan remaja perempuan di toilet membuat tontonan ini masuk daftar hitam.
Baca Juga: MAKIN GANAS Irvan dan Iqbal Teror Mama Rosa Sampai Hidup Gelisah, Ikatan Cinta 27 Oktober
3. Ganteng-ganteng Serigala (2014)