Suara.com - Kasus penipuan dengan modus rekruitmen CPNS dengan terlapor putri Nia Daniaty, Olivia Nathania alias Oi, masih dalam lidik Polda Metro Jaya.
Kasus yang mengejarat Oi juga sudah sampai ke telinga mantan suami Nia, Farhat Abbas. Bahkan, Farhat dalam sebuah wawancara mengungkap sang mantan sempat minta bantuannya berupa uang untuk mengganti duit para korban.
Disinggung soal itu, Oi tak menjawab. Dia malah tertawa seakan tak menyangka ada pertanyaan tersebut dari awak media.
"Doain yang terbaik saja," kata Oi menyudahi wawancara usai diperiksa di Polda Metro Jaya, Senin (18/10/2021).
Baca Juga: Pemeriksaan Tambahan, Putri Nia Daniaty Dicecar 42 Pertanyaan
Oi juga tak tahu seperti apa kasusnya ini akan berakhir.
"Kita lihat aja nanti gimana. Intinya saya minta doanya aja," katanya.
Sebelumnya, Farhat Abbas bilang Nia Daniaty sempat datang menemuinya untuk minta bantuan.
"Dia (Nia) datang ke sini bilang 'tolong dibantu walaupun Oi ini anak tiri kamu, dia ini perlu bantuan kamu, saya kenal kamu, kamu pasti mau bantu'," kata Farhat Abbas dikutip dari kanal YouTube Cumcicumi, Senin (4/10/2021).
Di pertemuan itu, Farhat bertanya balik pada Nia, bantuan apa yang diperlukan untuk Olivia Nathania. Sebab, Farhat tahu Oi saat ini sudah didampingi pengacara lain.
Baca Juga: Putri Nia Daniaty Berharap Kasus Penipuan CPNS Berakhir Damai
"Lawyernya Nia Daniaty waktu melawan saya dulu, akhirnya kami bercerai," ujarnya.
Farhat akhirnya blak-blakan bantuan yang dimaksud Nia Daniaty adalah uang. Menurut dia, ekonomi Oi saat ini sedang tidak baik.
"Uang, minta bantuan uang aja. Iya minta bantuin Oi kan lagi nggak ada duit kan," ujarnya.
Olivia Nathania bersama suaminya Rafly N Tilaar, dilaporkan oleh Agustin dan Karnu terkait kasus penipuan dengan modus rekruitmen CPNS.
Baik Olivia dan suami, dilaporkan dengan dugaan pelanggaran Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau 263 KHUP tentang penipuan, penggelapan dan pemalsuan surat-surat.
Oi disebut menjanjikan para korban jadi PNS dengan syarat menyetor sejumlah uang. Pelapor juga menyebut korban tindak penipuan itu sebanyak 225 orang. Dari para korban, Oi disebut berhasil mengumpulkan Rp 9,7 miliar.
Olivia sendiri sudah memberikan klarifikasi dan menyebut bahwa ia hanya menyediakan les untuk mengikuti tes CPNS.
Karnu dan Agustin, yang mengaku sebagai korban, menurut Olivia justru pengrekrut para korban.