Suara.com - Tamara Bleszynski sempat menangis di Bareskrim Mabes Polri usai laporannya ditolak. Berkas yang diajukannya kurang lengkap, sehingga pihaknya harus melengkapi dokumen-dokumen jika ingin membuat laporan hukum.
Usai penolakan tersebut, Tamara Bleszynski mengunggah keluh kesan di media Instagramnya. Dalam keterangannya, mantan istri Mike Lewis ini mengungkapkan rasa kecewanya.
"Duka dan luka ini mendalam. Belasan tahun aku menderita, ku meminta bantuan hanya untuk didengar, tapi penolakan yang kudapat," ujar Tamara Bleszynski pada Selasa (12/10/2021).
"Tidak kah kamu punya hati? Tidak kah kamu punya rasa kemanusiaan, paling tidak untuk menerima pengaduan seorang korban," sambungnya.
Baca Juga: Baim Wong Akan Dipolisikan Kakek Suhud, Tamara Bleszynski Ditipu Belasan Miliar
Aktris senior Indonesia itu merasa keluhannya tidak didengar oleh kepolisian. Ia pun merasa rendah diri dan menderita.
"Aku memang bukan siapa-siapa sekarang, hanya seorang ibu yang punya warung, hartaku tidaklah banyak, aku hanya seorang ibu yang berjuang untuk menafkahkan anaknya dan aku adalah korban ketidakadilan yang luka dan menderita," jelasnya.
Tamara Bleszynski menuturkan harapan dan perasaannya hancur ketika mendapati polisi belum bisa menerima laporannya. Ia pun bingung saat aduannya ditolak sementara telah merugi banyak.
"Aku bukan mencari harta, aku hanya ingin mencari KEADILAN. Hati ini hancur berkeping-keping. Kemana lagi aku harus bergerak untuk mencari keadilan?" tuturnya.
Seperti diketahui, Tamara Bleszynski menyambangi Bareskrim Polri ditemani kuasa hukumnya untuk membuat aduan terkait tindak dugaan penipuan kemarin siang.
Baca Juga: Alami Kerugian Belasan Miliar, Tamara Bleszynski Ngaku Menderita Belasan Tahun
Kendati demikian, pihaknya belum bisa menceritakan kronologi karena laporannya belum diterima. Kuasa hukum Tamara mengungkapkan bahwa polisi meminta pihaknya untuk melengkapi berkas untuk membuat laporan.
Tamara Bleszynski pun menangis sembari mengungkapkan bahwa dirinya menderita belasan tahun. Ia juga mengaku merugi belasan miliar rupiah terkait bisnis.