Suara.com - Roy Kiyoshi mengaku psikologinya tergangu akibat sering diberitakan meninggal dunia. Keluarga dan kerabat dekatnya pun disenut memgalami stres mendengar kabar hoaks tersebut.
"Itu kan aku nggak ada kerugian metari di situ, nggak ada. Tapi aku ada kerugian secara psikologi. Teman-teman, saudara, semua pada stres," kata Roy Kiyoshi, ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (7/10/2021).
"Kayak misalnya, kayak orang-orang kan sayang sama aku ya, terus diberitain begitu orang jadi stres," kata Roy Kiyoshi melanjutkan.
Di saat bersamaan, peramal 34 tahun ini jatuh sakit mengalami demam. Hal itu membuat orang terdekat semakin percaya dengan berita dirinya meninggal dunia.
Baca Juga: Roy Kiyoshi Pilih Dikabarkan Sebagai Lelaki Ngondek Ketimbang Hoaks Meninggal
"Kebetulan aku juga sakit demam, terus ada yang tahu aku demam dengar berita ini jadi kayak sugesti gitu. Jadi itu mental, kok gini," ujar Roy Kiyoshi.
Merasa dirugikan secara mental, Roy Kiyoshi tak lagi pasrah diberitakan meninggal dunia. Ia berencana melalaporkan oknum yang menyebarkan kabar itu ke pihak kepolisian.
"Nggak sih (trauma), sebel aja. Jangan tentang kematian deh buat konten. Trending sih, cuma di sisi lain aku nggak mau tinggal diam, aku mau proses secara hukum," ucap Roy Kiyoshi.
Sebelumnya, Roy Kiyoshi memperlihatkan cuplikan unggahan salah satu akun TikTok. Terlihat judul "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun," tulis si pengunggah sambil menyematkan emotikon wajah menangis.
Tidak sampai di situ, si pengunggah juga melampirkan potret Roy Kiyoshi yang terbaring dengan selang pernapasan di hidung.
Baca Juga: 7 Fakta Roy Kiyoshi: Indigo, Terjerat Narkoba hingga Operasi Plastik