Suara.com - Yudi Ahmad Tajudin sebagai rekan di Teater Garasi mengaku terkejut mendengar kabar Gunawan Maryanto meninggal dunia. Karena menurut Yudi, selama aktif bersama di teater Garasi, pemeran Wiji Thukul itu tidak pernah mengeluh sakit.
"Tidak ada seorangpun dari kami Teater Garasi yang tahu. Sebelumnya nggak pernah mendapat serangan ini, jadi baru kemarin itu," ungkap Yudi kepada wartawan melalui telepon, Kamis (7/10/2021).
Yudi mengaku Gunawan Maryanto hanya sesekali mengeluh sakit flu. Bahkan dia menduga almarhumah tidak menyadari memiliki sakit jantung.
"Bisa jadi dia mendapat serangan itu tapi dia sendiri nggak tahu gitu. Selama ini nggak pernah mengeluh sakit berat yang kami tahu, paling flu," katanya melanjutkan.
Baca Juga: Menulis Novel, Satu Keinginan Gunawan Maryanto yang Belum Kesampaian
Yudi Ahmad pun tidak menyangka sahabatnya itu meninggal dunia. Pasalnya Gunawan hanya muntah-muntah saat sedang rapat bersama rekan-rekannya di teater Garasi.
"Itu sekitar empat jam. Jadi dia dibawa sekitar jam 16.00 WIB, jam 20.00 WIB, dia sudah nggak ada," imbuh Yudi.
Setibanya di rumah sakit, kondisinya almarhum semakin menurun. Bahkan tidak ada kata terakhir yang diucapkan oleh lelaki peraih penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2020 lewat film Hiruk Pikuk Si Al-Kisah (The Science of Fictions).
"Nggak ada (kata terakhir), karena memang kondisinya saat di RS langsung tak stabuil, jadi teman-teman teater garasi dan saudaranya enggak sempat ada komunikasi," tutur Yudi.
Aktor Gunawan Maryanto meninggal dunia di usia 45 tahun. Kepergian pria yang memerankan Wiji Thukul dalam film Istirahatlah Kata-Kata tahun 2017 itu disampaikan melalui akun Instagram @teatergarasi pada Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: Mengenang Sosok Gunawan Maryanto, Perpustakaan Berjalan Sastra Jawa hingga Aktor Terbaik
Akun @teatergarasi mengunggah sebuah foto bertuliskan, "Innalillahi wa innailaihi rojiun... Telah meninggal dunia keluarga Teater Garasi, GUNAWAN MARYANTO (Cindhil) malam ini akan disemayamkan di studio Teater Garasi sampai besok pagi jam 08.00 WIB, untuk kemudian dibawa ke rumah keluarga di Karang Malang.