Suara.com - Ustaz Solmed sedang ramai diperbincangkan publik. Ia disebut-sebut telah melanggar perjanjian kontrak kerja dengan melakukan pembatalan sepihak.
Pemilik nama asli Sholeh Mahmoed Nasution itu seharusnya mengisi ceramah di Garut, Jawa Barat. Namun ia disebut tak hadir saat acara berlangsung.
Menanggapi kabar itu, Ustaz Solmed menampik disebut melakukan pembatalan sepihak. Dia bilang, kesalahan justru terdapat pada pihak panitia acara.
"Jadi Pak Suwarna sebagai panitia mengundangnya di Pengalengan, Bandung. Bukan di Garut. Jadi sebetulnya kalau kita bicara soal tidak wajib datang, saya tidak wajib datang karena menyalahi perjanjian," ujar Ustaz Solmed saat dikonfirmasi, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: Tak Akrab, Ustaz Solmed Ogah Komentari Penangkapan Yahya Waloni
Ustaz Solmed sendiri kaget saat mengetahui acara digelar di kawasan Cisewu, Garut, Jawa Barat. Sepengetahuannya, ia akan berceramah di Bandung.
"Nah tiba-tiba kaget saya, kok Garut ya. ‘Ini gimana ya’," ungkapnya.
Tak ingin mengecewakan panitia dan jamaah, suami April Jasmine ini akhirnya memutuskan pergi ke Garut. Namun di pertengahan jalan tiba-tiba terjadi longsor.
"Yang kedua karena saya kasihan sama panitia ya sudahlah saya tetap jalan. Ternyata Allah memang mungkin ingin memberikan pelajaran kepada pembohong ini kali ya, ‘jangan begini, kalau punya acara tuh jujur soal lokasi’. Terjadilah longsor," terangnya.
Ustaz Solmed pun tak bisa melanjutkan perjalanan karena diminta pihak kepolisian putar arah. Ia juga telah mengabadikan kejadian itu lewat rekaman video dan dikirim ke panitia acara sebagai bukti.
Baca Juga: 5 Artis Kesulitan Ekonomi karena Pandemi, Sampai Jual Gitar dan Buku Bekas
"Saya kirimin videonya tuh bagaimana keadaan longsor yang tidak bisa membuat saya untuk bisa melanjutkan perjalanan, dan itu saya udah di Garut. Dan petugas suruh putar balik," tambahnya.
Video rekaman bencana alam itu rupanya tidak cukup. Panitia disebut memaksannya untuk hadir sebagai penceramah.
"Maksain pokoknya harus datang. Gimana ceritanya coba. Dalam aturan benar saja ini udah nggak benar dari awal, mintanya di Pangalengan, Bandung tapi larinya ke Garut itu saja udah nggak benar. Udah saya jelasin juga ke lurah," tuturnya.