Suara.com - Komedian Narji kini punya profesi baru yakni petani. Setelah tak lagi aktif di dunia hiburan, anggota grup lawak Cagur itu memilih mengolah lahan di Pekalongan, Jawa Tengah. Penasaran? Simak potret Narji jadi petani berikut.
Kesibukkan yang digeluti Narji kini berawal dari ketidaksengajaa. Mulanya, artis 44 tahun ini hanya ingin melipir sebentar dari hiruk pikuk ibu kota ke Pekalongan. Rupanya, ia malah tertarik menjadi petani.
Narji bertani buah-buahan hingga sayuran di sawahnya sendiri. Bahkan sang istri diam-diam membelikannya sawah. Meski tak mudah, ia turun langsung untuk menggarap lahan. Kini, usahanya telah membuahkan hasil.
Untuk lebih jelasnya, yuk intip keseruan Narji jadi petani lewat deretan potret berikut.
Baca Juga: 9 Potret Ammar Zoni Momong Baby Air, Gayanya Kompak dan Kece Abis!
1. Awal Narji Bertani
Kesuksesan Narji jadi petani berawal dari ketidaksengajaannya pergi ke Pekalongan, kampung halaman istrinya, Dyan. Ia tertarik saat mengetahui bahwa pedagang sayur yang berjualan di Jakarta ternyata memiliki kehidupan yang sukses di Pekalongan.
Berbeda dari orang kota, masyarakat Pekalongan berinvestasi dalam bentuk sawah dan lahan pertanian. Ini membuat Narji tertarik dan akhirnya memutuskan untuk mencoba berinvestasi di bidang pertanian.
Narji tidak memiliki latar belakang sebagai petani atau pengetahuan mengurus lahan pertanian. Ia didampingi mertuanya, mulai dari membajak sawah hingga memanen semua tanaman. Semuanya dilakukan Narji dengan bantuan sang mertua.
2. Luas Sawah Narji
Baca Juga: 5 Potret Teuku Ryan, Tunangan Ria Ricis yang Suka Tampil Casual!
Narji awalnya hanya membeli sawah di daerah Dawuan. Dyan diam-diam memperluas sawah untuk Narji melalui perantara sang ayah. Istri Narji itu membeli sawah tersebut sebagai hadiah kejutan untuk suaminya.
Narji sendiri tidak pernah merasa pernah merasa membeli sawah di daerah tersebut. Dari membeli sendiri hingga dibelikan istri, luas sawah Narji dan keluarganya sekarang mencapai sekitar 3.000 meter persegi lho.
Lahan pertaniannya itu secara rutin dirawat dan ditanami sayur dan buah-buahan. Narji juga mempekerjakan orang-orang sekitar. Kini siapa yang menyangka sawah-sawah Narji membuahkan hasil yang lumayan.
3. Narji Giat Belajar Bertani
Meski tidak memiliki latar belakang bertani, Narji sangat totalitas mengerjakan sawahnya. Lulusan Universitas Negeri Jakarta itu bahkan terjun langsung mengurus sawah-sawahnya. Meski tak mudah, Narji giat belajar, terutama membajak sawah.
Narji melakukan semuanya, mulai dari menggemburkan tanah dengan cangkul, menyiapkan bibit padi, bahkan pernah terseret kerbau saat membajak sawah. Meski berkali-kali jatuh dari kerbau, Narji pantang menyerah.
Narji belajar bagaimana cara membajak sawah dan menyiapkan sawah untuk ditanami padi dari warga sekitar. Ia telah mengalami suka dan duka selama bertani. Ada juga cerita lucu ketika kerbaunya kabur hingga merusak sawah milik orang lain.
4. Bertanam Jahe Merah
Narji bertani banyak tanaman, salah satunya jahe merah yang ditanam di salah satu bagian halaman rumahnya. Ia belajar menanam jahe merah mulai dari bibit hingga proses panen bersama ayah mertuanya.
Lahan yang digunakan merupakan lahan bekas persawahan yang disulap oleh mertuanya menjadi kebun jahe merah. Mertua Narji yang bernama Sudarjo rupanya sangat berpengalaman dalam hal bertani jahe merah.
Narji sendiri terjun langsung dengan mencangkul tanah dari satu bagian ke bagian lainnya. Tak hanya memanen, ia juga ditantang sang mertua untuk mencangkul dan menanam bibit-bibit jahe merah yang belum sempat ditanam.
5. Kolaborasi dengan Petani Porang
Selain mengurus lahan sendiri, Narji juga beberapa kali bekerja sama dengan petani lain di Pekalongan. Ia berkolaborasi petani porang yang sebelumnya adalah seorang anggota dewan. Narji belajar banyak dari petani-petani yang lebih handal.
Melalui kolaborasi ini, Narji belajar cara bertani hingga menjual porang-porang hasil panennya. Ia bahkan menggali tanah ditanami langsung menggunakan tangannya sendiri. Sungguh totalitas sekali ya, Narji.
Itulah sejumlah potret Narji jadi petani setelah tak lagi aktif di layar kaca. Tertarik mengikuti jejak Narji?
Kontributor : Chusnul Chotimah