Suara.com - Daniel Mananta jadi salah satu perserta Berlin Marathon 2021 beberapa waktu lalu. Di ajang tersebut, dia berhasil memecahkan rekor pribadi.
Ayah satu anak ini berhasil mencapai garis finish dengan durasi 4 jam 2 menit, lebih cepat dibandingkan perolehan waktu sebelumnya di Pocari Sweat Marathon pada Maret 2021 lalu yang ditempuh selama 4 jam 5 menit. Dia merasa senang bisa menaklukkan dirinya sendiri.
"Ini menurut gue sebuah pencapaian biarpun hanya lebih cepat 3 menit, tapi berasa banget. Ke depannya gue bisa mengalahkan diri gue yang kemarin," kata Daniel dikutip dari Antara, Kamis (30/9/2021).
Tak muda bagi Daniel bisa mencapai garis finish di lari maraton Berlin. Di tengah perjalanan, dia sempat alami kram hingga harus berhenti sejenak.
Baca Juga: 8 Artis Punya Usaha di Bidang Fashion, Tawarkan Gaya Kekinian
Kala itu, dia menyemangati diri sendiri dan meregangkan kaki sebelum kembali berlari.
"KM 33 emang paling sulit buat gue sebenarnya. Jadi di situ gue merasa kedua kaki gue kram. Betis gue udah terasa banget nyut-nyutannya. Abis itu gue berhenti sebentar, stretching lagi. Lalu di KM 35 atau KM 36 mulai merasa kram lagi," katanya.
Tia kali merasa kram, Daniel sempat berpikir untuk melanjutkan marathon dengan berjalan kaki. Tapi dia memaksakan diri untuk terus berlari meski pelan.
"Biarpun pelan nggak apa-apa, asal lari. Ayo lari. Coba satu step lebih dekat. Lebih dekat lagi ke garis finish," ucapnya.
Dia ajang tersebut, Daniel mengaku terinspirasi dengan para peserta yang sangat beragam. Ada kakek berusia hampir 70 tahun yang berhasil lari dalam waktu 3 jam 40 menit.
Baca Juga: Sempat Terpuruk, Daniel Mananta Akui Minder Keluar Rumah
"Lalu ada orang-orang tunanetra lari dengan guide. Digandeng gitu larinya selama 42 km. Ada juga pelari dengan keterbatasan fisik lainnya yang mampu nyelesaiin 42 km-nya," ujarnya.
"Orang-orang pada bawa bendera negara mereka masing-masing, para supporter...Bagus banget. Gue sampe mau nangis. It's one the best marathon!" kata Daniel lagi.
Sebelum ikut ajang ini, Daniel telah mempersiapkan diri dengan cara berlatih lari secara konsisten dan mengatur agar berat badan ideal sejak Mei 2021. Ketika berlari di Berlin, berat badannya 75 kilogram, lebih ringan lima kilogram dari biasanya.
Setelah lari di Berlin, dia berniat mengikuti Tokyo Marathon yang tertunda. Daniel mengatakan ada World Marathon Majors di dunia marathon, yakni di Berlin, Tokyo, Chicago, New York, London, dan Boston.
"Gue berusaha ngedapetin 6 World Marathon Majors ini. Satu udah kelar, tinggal lima lagi," kata Daniel Mananta.