Suara.com - Grup musik Mocca jadi salah satu terdampak pandemi covid-19 lantaran tak ada panggung. Pertama kali pandemi datang, para personel bingung hingga harus putar otak.
"Kita berpikir untuk switch. Misalnya, manajemen yang biasanya offline harus jadi online, menyesuaikan dengan keadaan," kata gitaris Mocca, Riko Prayitno, dikutip dari ANTARA, Minggu (26/9/2021).
Tapi masih ada satu persoalan yang belum bisa diatasi, yakni nasib para kru panggung. Para personel merasa harus bertanggung jawab pada mereka yang selama ini membantu tiap kali konser.
"Bingung posisinya di mana. Fokus kita, gimana caranya supaya kru panggung itu istilahnya harus kita bales lah, pas off air mereka melindungi kita, sekarang kita harus melindungi mereka untuk hidup," ujar Riko.
Baca Juga: Aria Baron Meninggal, Arina Mocca Kenang Momen Pertemuan Terakhir
Setelah berdiskusi, Mocca mengambil keputusan untuk menjual aset berupa mobil. Duit hasil penjualan dipakai untuk modal usaha para krunya.
Menurut Riko, krunya ada yang membuka usaha warung. Lainnya berjualan merchandise Mocca.
"Untuk merchandise ini semua promosinya didukung oleh Mocca, tapi tetap mereka yang bergerak. Mereka yang produksi, mereka yang desain," kata Riko.
Riko sadar penjualan merchandise tak selalu berjalan mulus. Penghasilan dari penjualan rupanya hanya bagus di bulan-bulan pertama.
"Bulan-bulan awal mungkin bagus, tapi lama-lama ya orang beli merchandise buat apa, mau dipake ke mana," ujarnya.
Baca Juga: Lagu Baru Mocca Rasa Anime Tayang di Youtube Besok
"Kita juga jadi belajar lagi bagaimana caranya agar penjualan merchandise ini tetap stabil," kata Riko lagi.
Solusi kedua, Mocca memutuskan untuk merilis karya terbaru, baik berupa single, EP, atau album. Menurut Riko, karya terbaru mereka memantik penjualan merchandise jadi lebih bagus.
"Ya akhirnya Mocca juga tetap harus produktif untuk bikin rilisan yang men-support rilisan," kata dia.
"Ketika Mocca bikin rilisan, kita usahakan untuk bikin rilisan fisik juga, karena kan kalo fisik yang bergerak nggak hanya bandnya saja, tapi juga melibatkan percetakan, duplikasi CD, dan para penjual CD online juga kebagian untungnya," ujarnya lagi.