Suara.com - Ustaz Subki Al-Bughury jadi sosok yang mendorong Lesti Kejora dan Rizky Billar untuk menikah secara agama pada awal 2021 lalu. Kini tengah disorot, berikut deretan fakta Ustaz Subki.
Bukan tanpa alasan, Ustaz Subki menilai menikah siri merupakan opsi yang tepat mengingat rencana pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar terus saja terimbas PPKM yang diperpanjang. Selain itu, juga untuk menghindari dosa.
![Rizky Billar mengucapkan ijab kabul dengan ayah Lesti Kejora. Pernikahan berlangsung di depan Ustaz Subki Al Bhugury pada awal Januari 2021. [Instargam @ayah_kejora]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/21/64829-rizky-billar-dan-lesti-kejora.jpg)
"Waktu mereka mulai kenal dan dekat ya kita sih (bilang) sebaiknya nikah aja," kata Ustaz Subki dikutip dari YouTube KH Infotainment, Kamis (23/9/2021).
"Dulu kita udah bisa ke mana-mana bareng. Ngurus-ngurus, pesen baju, kalo misalnya ada prewed, prewed kan mungkin pegang-pegangan, kalian sudah halal, tinggal nanti daftarin," sambung sang ustaz.
Rizky Billar dan Lesti Kejora akhirnya ikuti saran sang ustaz yang sudah dianggap sebagai orangtua mereka sendiri. Pernikahan digelar digelar secara sederhana di rumah Lesti di Cianjur, Jawa Barat.
Punya andil besar dalam pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar, inilah fakta-fakta Ustaz Subki.
1. Pendidikan

Ustaz Subki Al-Bughury memiliki dasar pendidikan agama yang cukup kuat. Alumni SMA 33 Jakarta ini pernah mengenyam pendidikan diploma di Dirasat Islamiyyah Al-Hikmah Jakarta dengan mengambil jurusan Bahasa Arab.
Setelahnya, beliau menutut ilmu di I’dad Lughawi LIPIA di tahun 1997 hingga 2001.
Tertarik untuk menjadi da’i, Ustaz Subki pun mengambil kuliah strata 1 di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di Institut Agama Islam Al-Aqidah (IAIA) di tahun 2003. Ia kemudian melanjutkan ke jenjang pascasarjana dengan jurusan Politik Islam di kampus yang sama.
Baca Juga: Anaknya Dituduh Bohongi Publik, Ayah Rizky Billar Beri Pembelaan
Selain mengenyam pendidikan formal, Ustaz Subki juga pernah mengikuti pelatihan Pendidikan Kader Muballigh Al-Azhar di tahun 1991-1992 dan juga Pelatihan Guru Bahasa Arab di Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur’an (LBIQ-DKI) di tahun 1997.