Suara.com - Film Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings sudah tayang di bioskop Indonesia sejak hari ini, Rabu (22/9/2021). Film berdurasi 2 jam lebih ini menyuguhkan aksi laga yang tak membosankan meski berbeda dari film-film Marvel sebelumnya.
Berkesempatan menonton Shang Chi di hari premierenya Selasa (21/9/2021) kemarin, Suara.com mendapat pengalaman berbeda. Nuansa film Disney yang fairytale dengan hewan-hewan menggemaskan menjadi warna baru dalam semesta Marvel kali ini.
Formula baru lainnya adalah adegan aksi khas film-film laga Mandarin. Didominasi orang Asia, film ini juga mengangkat budaya orang timur yang sebagian besar masih memposisikan derajat perempuan lebih rendah dibanding laki-laki.
Hal itu digambarkan melalui karakter adik Shang-Chi, Xialing, yang sejak kecil diperlakukan berbeda oleh ayahnya, Wenwu. Martial arts yang disuguhkan juga akan mengingatkan penonton pada aksi-aksi Jackie Chan, Jet Li dan aksi laga khas Asia.
Baca Juga: Ada Kejutan untuk Para Pecinta Anime, Chandra Liow Puas untuk Film Shang-Chi
Konflik Shang-Chi dalam film ini dimulai dengan hidup damainya di San Fransisco diusik oleh sekelompok pembunuh bayaran yang berusaha merampas liontin wasiat ibunya. Serangan tersebut membuat Shang-Chi dan sahabatnya, Katy, harus meninggalkan San Fransisco dan pergi ke Macau, tempat adik Shang-Chi, Xialing, juga terancam karena memiliki liontin yang sama.
Seiring perjalanannya, Shang-Chi harus dipaksa menghadapi masa lalunya dengan keluarganya yang organisasi assasin. Ketika ia kembali masuk dalam lingkaran organisasi Ten Rings yang misterius, ia sadar harus segera menghentikan ayahnya.
Lewat film, Shang-Chi dijelaskan menjadi salah satu karakter terbaru yang masuk ke dalam MCU di fase keempat ini. Karakter Shang-Chi berhubungan dengan organisasi Ten Rings, organisasi misterius yang terlibat dalam penculikan Tony Stark di film Iron Man pertama. Sosok yang akhirnya terungkap dan dikenal sebagai The Mandarin dalam film Iron Man 3 itu pun muncul di film ini.
Film Shang-Chi menandai lahirnya superhero baru yang mencari identitas dan baru mengetahui kekuatannya di semesta Marvel. Dikemas dengan komedi yang pas, konflik antar keluarga, dan senjata ajaib yang keren.
Film Marvel yang sempat di pandang sebelah mata karena mayoritas diperankan pemain Asia dan berlatar Asia ini nyatanya bisa memenuhi standar film-film Marvel sebelumnya.
Baca Juga: Viral Simu Liu Aktor Film Shang-Chi Jadi Model Foto Stok, Netizen: Kirain Editan!
Bahkan, dengan sentuhan Disney yang memanjakan mata dengan fairytalenya, juga dengan CGI yang canggih, film ini bisa dibilang lebih baik dari film lainnya.
Lawakan yang pas dengan upaya Marvel memberikan representasi Asia di semestanya layak diacungi dua jempol. Seperti film-film Marvel pada umumnya, jangan lewatkan post-credit di film ini ya untuk mendapat petunjuk film Marvel selanjutnya.