Alasan Chef Juna Tumbuh Jadi Anak Nakal Saat Masih Muda

Sumarni Suara.Com
Rabu, 01 September 2021 | 14:14 WIB
Alasan Chef Juna Tumbuh Jadi Anak Nakal Saat Masih Muda
Potret Chef Juna di MasterChef Indonesia. [Instagram/storyjuna]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chef Juna menceritakan masa lalunya yang berat. Tidak hanya pada pergaulannya dengan teman lebih tua, namun Chef Juna juga pernah diculik hingga disiksa pada masa mudanya.

Hidup di keluarga broken home, membuat pemilik nama Juna Rorimpandey ini tumbuh melewati banyak peristiwa yang berhubungan dengan kekerasan. Lingkungan pertemanan Juna sejak usia enam tahun selalu diisi dengan anak-anak yang berumur jauh di atas dirinya.

“Kenapa rebellious dan bandel dan lain sebagainya karena selalu main, tidak adanya waktu pulang, orang nggak ada yang bilang. Umur 6 main ama anak umur 13, umur 13 udah main sama anak umur 20-an. By the time, saya 18 udah main sama anak umur .. udah bukan anak lagi, orang-orang umur 30 - 35 dan lain sebagainya,” ucap Chef Juna lewat Youtube PUELLA ID, Minggu (29/8/2021).

“Saya seperti spons, saya menyerap semuanya. Sayangnya, kebanyakan yang jelek-jelek saya serap,” lanjutnya.

Baca Juga: Chef Juna Benarkan Pernah Diculik Hingga Disiksa

Potret Chef Juna di MasterChef Indonesia. [Instagram/storyjuna]
Potret Chef Juna di MasterChef Indonesia. [Instagram/storyjuna]

Diketahui bahwa setelah lulus SMA, Chef Juna masuk kuliah perminyakan di Trisakti. Namun, pada saat itu kuliahnya tidak selesai. Pada April 1997, akhirnya Juna memilih untuk terbang ke Amerika dan mencari ilmu.

Alasan akhirnya Chef Juna memilih untuk mengawali hidup baru di Amerika karena pergaulan dirinya pada awal tahun 90-an yang tidak sehat. Koki ternama Indonesia ini menceritakan bahwa dirinya pernah diculik dan disiksa, namun bedanya penculikan ini terjadi dua arah.

Artinya Chef Juna dan lingkup pertemanannya juga pernah menculik seseorang dan menyiksanya.

“Itu pada tahun segitu, 90 awal. Itu memang banyak yang terjadi, pergaulan saat itu memang banyak seperti itu. Then, it goes both ways ya, jadi bukan hanya aku yang pernah digituin tapi kita juga pernah juga gituin orang. Zaman dulu kalo kita tidak suka sama orang, ya biasalah kita ambil dari rumahnya,” cerita Chef Juna.

“It was violence, itu bukan sesuatu yang patut di contoh. Akhirnya berfikir, ‘ini nggak mungkin hidup seperti ini terus’ pilihannya cuman dua nih, mati OD atau mati dibunuh orang. I need fresh start,” lanjutnya.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Tinggal, Ini 7 Potret Chef Juna di MasterChef Indonesia Season 8

Chef Juna mengakui bahwa dirinya melakukan ini pada masa muda karena keadaan saat itu dirinya tidak memiliki orang yang mengajari apa yang benar dan tidak.

“Sejujurnya nggak ada alasan. Tapi setelah dewasa, setelah sadar dan melihat kembali apa yang telah dijalani dan dilakukan. It’s very simple, dari kecil selalu sendiri,” kata Chef Juna.

“Tidak punya orang yang bisa bilang ‘oh ini baik, ini salah, ini baik ini benar’. Ibuku baik, mulia tapi beliau harus mencari nafkah buat kita. Jadi di rumah itu nggak ada orang,” pungkasnya.

 [Kathy Puteri Utomo]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI