Suara.com - Dicap sebagai seorang playboy karena sering berganti-ganti pasangan Andika Mahesa mulai mengubah diri. Secara perlahan, ia menjadi sosok dan pribadi yang lebih baik untuk anak-anaknya.
Mantan vokalis Kangen Band ini menyadari anak-anaknya mulai beranjak remaja. Andika Mahesa tak ingin dirinya menjadi contoh ayah yang buruk dan tidak bisa dibanggakan.
Perubahan itu dimulai dari hal-hal kecil seperti tampilannya yang dikenal dengan gaya rambut godrong, kini terlihat rapi berambut pendek. Tak hanya soal penampilan, laki-laki 38 tahun ini juga berupaya mengubah imejnya.
Selain fokus pada diri sendiri, Andika Mahesa mulai mengenalkan ilmu agama dengan menyekolahkan anak-anaknya di sekolah islami. Sehingga ketika sudah dewasa nanti anak-anaknya sudah memiliki bekal agama.
Baca Juga: Interview: Dinar Candy Soal Niatan Pindah ke Bali
Hal itu diungkap Andika Mahesa saat di temui kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Meski dicap sebagai artis
playboy dan penuh kontroversi, laki-laki kelahiran 21 Mei 1983 ini rupanya menerapkan pola didik yang sangat baik terhadap anak-naknya.
Lantas seperti apa wawancara bersama Andika Mahesa? Ini dia.
Sekarang fokus ke anak-anak?
Iya. Sekarang ini gue dikasih anak laki emang gue punya nazar kan nggak macam-macam. Jadi sekarang anak gua yang umur 5 tahun itu si Bumi, sama gue, kemana gua syuting kemana gue pergi sama gue.
Sampai ubah imej demi anak?
Baca Juga: David NOAH Dituding Penipu, Dinar Candy Minta Maaf Atas Kasus Bikini
Gue sampai potong rambut sekarang kan, bagaimana caranya menjadi orangtua, ya walaupun di mata orang gue orangtua yang nggak baik tapi gue selalu mencoba.
Kenapa tiba-tiba kepikiran ubah imej?
Karena anak gua yang SMP dah ngerti takutnya kena mental anak kalau di sekolah ngerinya dia dibully sama temen-temenya. Playboy, bajingan, ah anak band mah pasti begitu. Sekarang gue mah lebih meluruskan.
Dulu sempat terpisah sama anak gimana ceritanya?
Iya. Terpisah itu sebenernya karena ego ya karena dulu pernah menikah tiba-tiba terpisah, pasti bermusuhan kan. Jaga jarak, malu, karena ego satu sama lain. Ternyata anak ini berkembang akan menanyakan org tuanya seperti apa. Jadi lebih bertanggung jawab kita sebagai orang tua saja begitu.
Anak dimasukkan ke sekolah islam?
Iya, kemarin kan kalau gua mendidiknya nggak kayak orang tua zaman dulu. Kalau dulu kan geber anaknya harus bisa sekolah dulu. Kalau gua nggak, gua harus tepatin umurnya. Karena dia belum tepat. Kadang mau sekolah kadang nggak, nggak apa-apa. Karena anak bosan nanti, kalau kita paksain untuk masuk nanti begitu hari umurnya dia, dia udah akan bosan di sekolahan. Gua lebih ke agama, nitip ke ibu (guru) nya.
Dimasukin ke sekolah islam karena kamu nggak mau anak jadi artis?
Ini harus digarisbawahi, buat ibu-ibu, buat bapak-bapak. Agama itu bukan harus dia nggak boleh kerja ini itu, nggak. Agama itu benteng loh, tapi kaya gua nih, gua dipandang orang blangsak segala macam, yang ngatain gua suruh ketemu sama gua. Ayok kita berantem ngadu baca Al Quran, bisa nggak? Kalau gua bisa baca Al Quran, jelas. Minimal ada benteng ketika dia salah jalan dia tau bentengnya gitu loh.
Seberapa penting pendidikan agama buat anak-anak?
Agama itu menurut gua pondasi buat anak-anak ke depan. Dari pada nanti ble'ek kayak kita gimana? Ada orang yang nakal berlebihan, gaul lah, keren segala macam, tapi nggak bisa ngaji. Gimana cara tobatnya? Neraka udah nunggu. Kalau kita kan doa apa yang dijabah sama Allah? Doa anak-anak solehah dan soleh, udah.
Gimana rasanya ngurus anak sebagai orang tua tunggal?
Jadi, orang tua laki-laki plus jadi seorang ibu enggak mudah. Makanya gue bilang kenapa cewek-cewek, ibu-ibu urus anak di rumah kasian ya, baru kerasa gue.
Akhirnya jadi tahu peranan seorang perempuan dalam rumah tangga?
Dari situ gue lihat cewek-cewek enggak mau gue sakitin mereka. Karena dulu gue mikirnya, sorry ya nyakitin itu kan bukan banyak hal ya, selingkuh, enggak. Maksudnya nyuekin mereka di rumah itu kan sudah nyakitin, enggak peduli, enggak perhatian, sekarang lebih perhatian.
Jadi lebih menghargai perempuan?
Jadi buat perempuan-perempuan Indonesia, sip banget. Kalian kuat tapi maksudnya macem-macem ya, tapi yang gua alamin cewek itu bebannya waduh mental moril semua. Waktu dia yang mau seneng sama temen temennya, kita nikahin ya jadi berkurang. Kalau mau nongkrong ya pasti sama suaminya.