Suara.com - YouTuber Muhammad Kece terancam dipolisikan. Hal ini lantaran dugaan penistaan agama yang dilakukan di konten media sosialnya.
Salah satu ulama yang mengecam tindakan YouTuber Muhammad Kece adalah KH Hasan Basri. Pria asal Kabupaten Lebak, Banten ini menyesalkan ucapan si YouTuber karena menuduh Nabi Muhammad SAW dikelilingi setan dan pendusta.
"Semua ulama Lebak menyesalkan beredarnya video Muhammad Kece yang telah menistakan agama Islam. Padahal dia sebelumnya penganut Islam," kata KH Hasan Basri, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hidayah pada Minggu (22/8/2021).
Untuk itu ia meminta agar polisi bertindak tegas menangkap YouTuber Muhammad Kece. Agar nantinya tidak ada umat yang salah jalan hingga menimbulkan perpecahan.
Baca Juga: DPR Minta Polisi Tangkap Muhammad Kece: Jangan Tunggu Timbul Eskalasi
"Kami berharap polisi segera menangkap Muhammad Kece karena berpotensi menimbulkan perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa," tuturnya.
Bukan hanya ulama dari Banteng tersebut, MUI yang duwakili Wakil Sekertaris Komisi Fatw, Abdul Muiz Ali mendesak hal serupa. Ia meminta polisi turun tangan mengurus masalah YouTuber Muhammad Kece.
"Saya mengutuk ucapan M. Kece dan orang-orang yang terlibat di dalamnya," kata Abdul Muiz Ali dikutip dari Solopos.com-jaringan Suara.com.
"Ucapannya melanggar hukum. Jika aparat tidak menangkapnya, khawatir umat Islam akan menampakkan kemarahannya," imbuh perwakilan MUI tersebut.
Ucapan Muhammad Kece
Baca Juga: Sepi Job Selama Pandemi Covid-19, Whinarko Buka Kursus DJ
Sebagai informasi, salah satu pernyataan Muhammad Kece di kanal YouTubenya adalah menyebut Muhammad bin Abdullah sebagai pengikut jin.
"Bapakmu adalah pembunuh, itu iblis. Siapa yang pembunuh, siapa yang perang badar, itu Muhammad," kata Muhammad Kece.
"Muhammad bin Abdullah adalah pemimpin perang badar dan uhud, membunuh dan membinasakan. Jelas ya, pembunuh adalah iblis," imbuhnya.
Klarifikasi Muhammad Kece
Muhammad Kece kemudian memberikan klarifikasi. Ia menyisipkan salah satu ayat Al-Quran dalam pembahasanannya.
"Gara-gara surat 72 ayat 19 ini disampaikan ke dunia, saya dikecam MUI," terangnya.
Surat yang dimaksud adalah Surat Al-Jinn. Sementara ayat yang dimaksudkan berbunyi, "Dan sesungguhnya ketika hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembahNya (melaksanakan salat)m mereka (jin-jin) itu berdesakan mengerumuninya."