Suara.com - Artis Soraya Haque mengungkap bahwa kakeknya berperan penting dalam sejarah Indonesia. Dia bilang sang kakek yakni Sirajul Haque juga turut andil memperjuangkan kemerdekaan RI.
"Kakekku, opa Sirajul Haque. Di masa penjajahan Belanda dan Jepang. Lord dari Inggris, demikian kakekku dikenal, mempunyai andil penting dalam perjuangan kemerdekaan RI," ujar Soraya Haque di Instagram belum lama ini.
"Konon, rumah kakekku di Jl. Batutulis 27 A, Jakarta menjadi tempat penampungan tentara berdarah India dari golongan Gurkha dan Sikh yang membelot dari tentara Sekutu RI," sambungnya lagi.
Menurutnya berkat Sirajul Haque, tentara India akhirnya mau bergabung membantu Indonesia.
Baca Juga: Ekki Soekarno Berhenti Merokok Pasca Sakit, Ini Perubahan yang Akan Terjadi
"Menurut naskah yang tersimpan ini, melalui keberaniannyalah tentara-tentara India itu bergabung dengan tentara perjuangan rakyat Indonesia. Adam Malik, Muhammad Natsir, dan Newton Sj. Rassat menjadi saksi perjuangan Sirajul Haque di masa itu," beber Soraya Haque.
Istri Ekki Soekarno ini menyebut kalau sang kakek juga pernah ditahan karena membelot dari Jepang.
"Bersama Newton Sj. Rassat, kakekku pernah menjadi tahanan politik Jepang di Cipinang pada tahun 1947. Sebelum ia ditangkap Kenpetai, kakekku sering mendengarkan siaran-siaran radio luar negri secara sembunyi-sembunyi," terang Soraya Haque.
"Sering melakukan rapat-rapat di antara komunitas India yang berpihak kepada Indonesia dan pejuang RI, serta sering menyerukan anti Jepang ketika melihat ketidakadilan dan kesewenangannya di negeri ini terjadi," imbuhnya lagi.
Tak cuma itu, Sirajul Haque juga menjalin hubungan dekat dengan Soekarno dan Hatta. Dia bahkan ikut menyebarkan teks proklamasi ke dunia Internasional.
Baca Juga: Selama ini, Ekki Soekarno Anggap Main Drum seperti Olahraga
"Kakekku mempunyai kedekatan dengan banyak petinggi dan pejuang kemerdekaan di masa itu. Beberapa kali bung Karno dan bung Hatta datang ke rumah Batu Tulis sebagai tempat berbagai rapat penting," ucapnya.
"Kakekku ikut serta dalam penyebaran teks Proklamasi ke dunia internasional, baik yang ia terjemahkan dalam bahasa Inggris maupun bahasa Urdu bagi masyarakat India diseluruh dunia," tambahnya.
Meskipun bukan berdarah Indonesia, Soraya Haque mengatakan Sirajul Haque benar-benar berjuang sekuat tenaga demi kemerdekaan RI.
"Sebagai pahlawan dari bangsa Timur Asing, ia tidak permasalahkan kewarganegaraannya sebagai orang Inggris, atau tidak mementingkan egonya keturunan India. Ia rela ikut berjuang di negeri ini, tanpa harus melihat darimana dan keturunan mana dia berasal. Jiwa dan raganya sangat dipertaruhkan saat itu," tandas Soraya Haque.