Lagu Indonesia Raya: Sejarah, Pencipta, Sikap Khusus, Fakta Menarik

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 17 Agustus 2021 | 14:43 WIB
Lagu Indonesia Raya: Sejarah, Pencipta, Sikap Khusus, Fakta Menarik
Lagu Indonesia Raya: Sejarah, Pencipta, Sikap Khusus, Fakta Menarik - Pengunjung mengambil gambar duplikat biola milik WR Supratman yang dipajang di Museum WR Supratman di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/2). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lagu Indonesia Raya Sempat Dilarang Dinyanyikan

Setelah dibawakan pertama kali di Kongres Pemuda II, Lagu Indonesia Raya kemudian semakin dikenal, karena akhirnya dinyanyikan dalam kesempatan-kesempatan besar. Ini membuat resah pihak Belanda.

Mereka takut jika lagu tersebut akan membangkitkan semangat kemerdekaan. Oleh karena itu, pada 1930 lagu Indonesia Raya dilarang dan tak boleh dinyanyikan dalam kesempatan apa pun.

Namun, setelah diprotes dari berbagai kalangan, pemerintah Hindia Belanda mencabutnya dengan syarat hanya boleh dinyanyikan di ruang tertutup.

Lagu Indonesia Raya kembali bergema setelah Soekarno membacakan teks Proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus 1945. 

Sikap Shusus saat Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Kita diwajibkan untuk berdiri tegak dengan sikap hormat pada saat menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Masyarakat Indonesia diminta:

  • berdiri tegak di tempat masing-masing dengan sikap sempurna
  • meluruskan lengan ke bawah
  • mengepalkan telapak tangan
  • ibu jari menghadap ke depan merapat pada paha
  • pandangan lurus ke depan

Merekam Lagu Indonesia Raya ke dalam Piringan Hitam

Yo Kim Tjan adalah orang yang pertama kali merekam Lagu Indonesia Raya ke dalam piringan hitam. Pada saat itu, alunan lagu kebangsaan itu menyertakan suara WR Supratman.

Baca Juga: Pengendara di Persimpangan CSW Jaksel Berhenti Sejenak Nyanyikan Indonesia Raya

Piringan hitam asli rekaman lagu Indonesia (dulu berjudul Indonesia Raya) tersebut masih disimpan oleh Yo Kim Tjan sampai tahun 1957. Yo Kim Tjan menyimpan piringan hitam asli tersebut sesuai dengan pesan WR Supratman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI