Suara.com - Nama Dinar Candy kembali menjadi perhatian publik belum lama ini. Dia diamankan pihak berwajib setelah melakukan aksi nekat berbikini di jalanan guna memprotes kebijakan PPKM yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sebelum aksi tersebut dilakukan, Dinar Candy mengaku ingin membeli rumah di Bali. Hal tersebut dilakukan lantaran banyak orang yang ingin menjual villa mereka dengan harga murah imbas adanya pandemi Covid-19.
Selain itu, Bali menurutnya menjadi lokasi yang tepat untuk berinvestasi. Apalagi banyak rekan kerja Dinar Candy yang tinggal di Bali.
Berikut wawancara Dinar Candy bersama Suara.com seputar rencana Dinar Candy ingin memilih tinggal di Bali ketimbang di Jakarta.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Dinar Candy Siap Terima Hukuman
Kemarin kayaknya habis liburan ke Bali?
Jadi ke Bali kemarin sebenarnya kerja sambil liburan. Tapi nggak tahu sih, ada rencana mau beli villa di sana. Tapi baru ngecek-ngecek doang.
Kenapa kepikiran beli villa?
Di sana banyak temen, produksi musik aku banyak di sana juga, terus temen aku banyak di Jakarta sama Bali. Pengusaha-pengusaha semua, relasi Jakarta sama Bali kenceng.
Nggak mahal tuh harga villa di Bali?
Baca Juga: Dinar Candy Berbikini di Jalan, Ozy Syahputra Sebut Murahan
Kalau sekarang ini tuh harga villa lagi murah-murah. Ada yang banting harga. Makanya kemarin ngecek sama temen aku.
Di kawasan mana villa yang mau beli?
Ada di Ubud.
Luas villa yang mau beli berapa?
Nggak luas sekitar 130an tiga kamar. Villanya dua lantai tapi beresnya bulan Desember. Belum di DP sih.
Kisaran harganya berapa. Apakah lebih mahal di Jakarta dibandingkan di Bali?
Mahal di sana. Tergantung tempatnya harga tanah di sana ada yang mencapai Rp 1 M ada sih yang Rp 150 juta.
Jadi kamu bakal lebih banyak stay di Bali?
Iya. Jadi aku tuh kemarin ketemu temen pengusaha juga kayak mereka ngajak kerja sama.
Prospeknya sepertinya menguntungkan nih?
Sebenarnya sih nggak di Bali di Jakarta juga bagus juga. Ya dua-duanya bagus. Tapi kalau di Jakarta kan istilahnya sudah duduk. Temen-temen pengusaha di Jakarta sudah banyak yang percaya sama aku. Ada empat perusahaan.
Bapak gimana, setuju nggak kamu pindah ke Bali?
Kalau bapak support-support aja. Aku sih bilang ke bapak, 'Pak aku transfer nggak bisa terlalu banyak' soalnya bapak suka pengen beli sawah. Kayak ada harga sawah murah di kampung, tapi aku bilang ke bapak 'jangan dulu, soalnya aku lagi pengen bisnis nih. Butuh uang banyak.
Jadi sawah bapak udah berapa hektar?
Banyak banget sekitar 17 hektar. Juragan sawah bapak.
Fokus di bisnis, kamu ada niat mau berhenti dari dunia entertain?
Nggak juga. Ini kan aku lagi nungguin film. Selama satu bulan aku nggak bisa kemana-mana.