Suara.com - Musisi Jerinx SID mengaku sempat ragu melakukan vaksinasi Covid-19. Penyebabnya karena riwayat penyakit Hepatitis yang dialaminya pada 2011.
"Awalnya saya masih ragu karena saya baca di halodoc itu orang dengan riwayat Hepatitis sebaiknya harus konsultasi dulu,: kata Jerinx SID di Biddokkes Polda Metro Jaya, Minggu (15/8/2021).
Laki-laki 44 tahun ini kemudian bertemu dengan ahli kajian virus atau virolog bernama Indro. Jerinx SID mengkonsultasikan riwayat penyakitnya dan menemukan jawaban.
"Saya memutuskan untuk megambil vaksin tadi itu setelah saya berdiskusi panjang dengan virolog namanya dokter pakdhe Indro. Bisa dicari facebook," ungkapnya.
Baca Juga: Jerinx SID Ungkap Efek yang Dirasakan Usai Disuntik Vaksin Covid-19
"Setelah saya konsultasi dokter Indro meyakinkan saya bahwa dengan riwayat seperti saya bisa," sambungnya.
Bagi masyarakat yang memiliki riwayat Haptitis sepertinya, Jerinx SID mengimbau agar melakukam konsultasi terlebih dulu pada sang ahli. Sehingga penyuntikan vaksinasi dapar berjalan lancar.
"Tapi saya menganjurkan kepada masyarakat luas agar berkonsultasi dulu sebelum melakukan vaksin," ujarnya.
Jerinx SID kemudian mengaungkan vaksinasi bagi masyarakat agar pandemi Covid-19 bisa dilewati berasama.
"Tidak usah berlebihan, ayo kita bantu agar Indonesia lelak bangkit lagi," tuturnya.
Baca Juga: Perjalanan Jerinx Akhirnya Percaya Covid-19: Debat Sana-sini Sampai Masuk Bui
Seperti diketahui, Jerinx SID menjadi salah satu public figur yang getol menyuarakan konspirasi virus corona. Bahkan gara-gara pernyataan kontroversinya itu dia sampai di penjara.
Tapi kini, dia menegaskan bahwa percaya kalau Covid-19 benar adanya. Drummer Superman Is Dead itu menekankan sudah berhenti membahas polemik virus corona sejak 4 Juli 2021.
"Saya tidak pernah mengecilkan nilai nyawa siapapun, saya turut berduka atas semua korban Covid-19," ujar Jerinx dikutip dari akun instagram barunya @true_jrx, Minggu (15/8/2021).
"Pun per 4 Juli 2021 lalu saya sudah resmi menarik diri dari polemik Cvd19," sambungnya lagi.