Viral Pernyataan Uki eks NOAH, Gus Miftah Jelaskan Musik yang Diharamkan dalam Islam

Suara.com - Nama Uki eks NOAH sedang menjadi perbincangan hangat setelah video yang membahas industri musik membuka pintu maksiat viral di media sosial.

Berdasarkan video pendek yang diunggah Belajar Sunnah di YouTube pada 25 Maret 2021, pria bernama lengkap Mohammad Kautsar Hikmat ini mengatakan bahwa musik dan hal-hal haram saling berkaitan.

Menurutnya, apabila seseorang tidak lagi berurusan dengan musik, otomatis ia juga akan menutup pintu-pintu berbau haram atau hal yang dilarang.

"Jadi dari segi musiknya, karena ketika musik itu gak kalian lakukan, otomatis kalian menutup pintu khamar (minuman keras), rokok juga, terus bercampur dengan wanita. Ya, jadi dengan menutupnya pintu musik dan industri musik, kalian itu menutup banyak hal yang sifatnya mudharat (merugikan)," tutur Uki.

Baca Juga: Gus Miftah Unggah Soal Musik Haram, Komentar Ustaz Derry Sulaiman Bikin Kecele Netizen

Ia juga mengaku bahwa apa yang dilakukannya dahulu dalam bermusik tidak membuatnya bangga karena dirasa tidak akan bisa meningkatkan derajatnya di hadapan Allah.

Gus Miftah sendiri baru-baru ini menjelaskan jenis musik apa yang diharamkan dalam Islam. Hal itu diketahui dari unggahan terbarunya. 

"Menurut Jalaludin Rumi, musik yang diharamkan dalam Islam itu adalah ketika suara piring ketemu dengan sendok, dimainkan oleh orang kaya dan didengarkan oleh orang kelaparan. Itulah musik yang diharamkan dalam Islam," tuturnya, dalam sebuah unggahan video pada Selasa (27/7/2021).

Karenanya, pria bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman pun mengajak masyarakat untuk berbagi. Terutama dalam kondisi sekarang ini.

"Musim pandemi seperti ini jangan sampai ada orang miskin yang hanya bisa mendengarkan suara piring dan sendok tanpa bisa menikmati isinya. Yuk, berbagi," sambungnya.

Baca Juga: Mengejutkan! Uki Eks NOAH Minta Industri Musik Ditutup, Alasanya Sumber Maksiat

Dalam video ini, Gus Miftah juga memperdengarkan indahnya suara terompet yang sedang dimainkan Rio Sidik.