Suara.com - Arnold Poernomo, atau yang lebih dikenal sebagai Chef Arnold, geram ketika seorang netizen mengkritik gaya bermain putranya, Arthur Miles Pornomo.
Berdasarkan unggahan Instagram Story, yang diposting kembali oleh akun Twitter AREA JULID pada Selasa (20/7/2021), netizen tersebut menyindir anaknya yang bermain sapu.
Sang netizen pun memperingatkan akan dengan masa depan Arthur.
"Buset, ini baby boy kan? Masa anak cowok mainannya mainan buat cewek. Hati-hati, nantu sudah bersarnya?" balas netizen dalam Instagram Story chef Arnold.
Baca Juga: Jaga Imunitas di Masa Pandemi, Yuk Cobain Resep Masakan Lezat Bernutrisi ala Chef Arnold
Sindiran tersebut langsung dibalas lelaki 32 tahun tersebut dengan ucapan menohok. Chef Arnold menyayangkan pemikiran sang netizen yang dianggapnya 'ketinggalan zaman'.
"Emang kenapa kalo cowok baby2an? Or sapu2an? Trus kalo masak buat cewek juga? Kalo nanti Arthur gede bisa juga baby + rajin bersih-bersih, aku bakal sangat bangga. Kasian sih jaman sekarang masih ada yang pemikirannya kaya gini (emoji tertawa)," balasnya.
Tidak sampai di situ, Chef Arnold juga menyindir netizen dengan unggahan Instagram Story yang lain.
"Cup saya pink, baju saya pink, saya bisa masak, saya bisa bersih-bersih, saya bisa ngemong anak dan cuci & setrika baju," tulisnya.
Kemudian ia menyindir balik netizen yang ternyata pekerja kantoran itu.
Baca Juga: Heboh Tangan Misterius di Dapur MasterChef, Chef Arnold: Selalu Ada, tapi Jarang Nongol
"Anda yang comment kerja di kantor, pake jas, pake laptop, hape keren, mobil sports keren dan sepatu kulit yang keren. Sekali kebeset piso nangis kaya cewe," sambungnya.
Dalam unggahan lainnya Chef Arnold menegaskan kepada netizen untuk tidak lagi menyindir keluarganya.
"Jaman sekarang masih jadi netizen yang goblok? Silahkan benci dan katakan apa saja yang kamu mau tentangku. Tapi (kalau) tentang keluarga saya... jangan coba-coba," pungkasnya.
Beberapa netizen di Twitter setuju dengan penjelasan chef Arnold. Menurut mereka, ucapan netizen tersebut merupakan contoh toxic masculinity atau maskulinitas beracun.
"Toxic masculinity itu nyata! Nih yg lebih jelasnya. Stop harus mengelompokkan laki² harus begini, ga boleh begitu. Begitupun ke perempuan," tulis seorang netizen.
"Bagus kamu mematahkan stigma," ujar netizen yang lain.
"Anak kecil diajarin main sapu-sapuan atau masak-masakan tuh bukan berarti diajarin jadi bencong, tapi diajarin jadi anak yang mandiri dan serba bisa," imbuh yang lainnya.