
Halsey didiagnosa mengidap bipolar ketika berusia 17 tahun setelah upaya bunuh diri, dan telah berjuang melawan kesehatan mentalnya sejak saat itu. Sejak awal karier musiknya, ia sangat terbuka tentang gangguan bipolarnya. Itu juga sesuatu yang juga diperjuangkan ibunya. Halsey telah mengakui bahwa bernyanyi dan tampil membantunya mengatasi gejalanya.
5. Aktivis yang Kuat

Halsey tidak pernah ragu untuk menyuarakan pendapatnya. Ia secara terbuka mendukung feminisme, komunitas LGBTQ, persamaan hak, undang-undang aborsi, dan kekerasan seksual. Halsey menggunakan platformnya untuk membantu orang lain dalam situasi serupa.
6. Terang-Terangan Mengaku Biseksual

Halsey secara terang-terangan mendukung komunitas LGBTQ dan telah mengakui bahwa dia sendiri adalah biseksual. Selain mendukung organisasi komunitas dan tujuan LGBTQ, tema yang menggambarkan seksualitasnya banyak muncul dalam musik-musik yang telah dirilisnya selama bertahun-tahun.
7. Halsey adalah Seniman Hebat

Halsey tidak hanya mengubah musiknya menjadi seni, tapi juga cukup akrab dengan kuas cat. Ia mengklaim itu sebagai media artistik favorit keduanya untuk musik. Halsey terus-menerus membagikan gambar lukisannya di akun media sosial untuk dikagumi para penggemar. Ia bahkan sempat terdaftar di Sekolah Desain Rhode Island sebelum tenar sebagai penyanyi.
8. Berteman Dekat dengan BTS

Halsey telah berkolaborasi dengan The Chainsmokers, G-Eazy, BTS, Khalid dan Justin Bieber, untuk beberapa nama. Dia juga cukup ramah dengan selebriti seperti Ariana Grande, Cara Delevingne, 5SOS, Bella Hadid dan Taylor Swift. Halsey khususnya berteman dekat dengan BTS dan sempat berkolaborasi dalam lagu Boy with Luv. Grup asal Korea Selatan itu bahkan memberikan ucapan selamat atas kelahiran bayi Halsey melalui postingan Twitter.
Baca Juga: Melahirkan, Halsey Pamer Potret Bahagia Bareng Sang Anak
Kontributor : Chusnul Chotimah