Infografis
Suara.com - Nia Ramadhani begitu merindukan anak-anaknya usai dia ditangkap Polres Jakarta Pusat terkait kasus narkoba. Saking kangennya, dia sampai menangis.
"Ibu Nia nangis ketika melihat video anak-anaknya," kata Wa Ode Nur Zainab selaku kuasa hukum Nia Ramadhani dikutip dari kanal YouTube KH Infotainment, Senin (12/7/2021).
Karena itu, Wa Ode hingga kini belum berani menyinggung soal anak pada Nia. Dia khawatir kondisi mental kliennya malah makin terganggu.
"Jadi saya kan nggak tega kalau aja ngomong soal anak-anak. Lihat videonya aja nangis. Jadi kita lebih ngobrol santai karena ini baru banget kejadiannya," ujar Wa Ode.
Baca Juga: Keluarga Maafkan Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani, Anindya: Mereka Baik Hatinya
![Ardie Bakrie menguatkan istrinya, Nia Ramadhani ketika menyampaikan permintaan maaf dihadapan awak media saat rilis kasus narkoba yang menjeratnya di Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (10/7/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/10/63480-nia-ramadhani-dan-ardie-bakrie-suaracomalfian-winanto.jpg)
Kendati begitu, Wa Ode menilai semakin hari kondisi psikis Nia Ramadhani kian membaik. Kata dia, Nia mulai pelan-pelan menerima kenyataan.
"Alhamdulillah semalam saya lihat jauh lebih kuat dari pertama saya ketemu. Artinya pelan-pelan ya, ini memang proses hidup yang harus diterima juga ya," katanya.
Nia Ramadhani ditangkap polisi pada Rabu (7/7/2021) di kediamannya, Pondok Pinang, pukul 15.00 WIB.
Penangkapan Nia berawal dari informasi yang didapat polisi kalau RA sering memakai sabu-sabu. Dari pendalaman, polisi mengamankan ZN yang merupakan sopir Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie.
Dari tangan ZN, polisi menemukan satu klip sabu yang diakui milik Nia Ramadhani. Nia tak membantah dan malah menyebut kalau dia sering memakai sabu bersama sang suami.
Baca Juga: BNN Bantah Tampung Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie untuk Rehabilitasi, Ini Penjelasannya
ZN dan Nia Ramadhani digelandang ke Polres Jakarta Pusat. Tak lama kemudian, Ardi Bakrie datang menyerahkan diri.
Kini ketiganya ditetapkan sebagai tersangka dan dikenakan pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancamannya maksimal empat tahun penjara.
Sabtu (12/7/2021) malam, ketiganya dibawa ke tempat rehabilitasi. Hal itu diputuskan sesuai rekomendasi dari BNN.
