Suara.com - Rina Nose baru-baru ini menceritakan bahwa sang nenek yang baru saja pulang dari Amerika diwajibkan untuk menjalani karantina dan membayar biayanya sendiri, padahal sang nenek dinyatakan negatif Covid-19. Aturan soal karantina mandiri ini pernah dibeberkan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Artis Rina Nose menuliskan curhat panjangnya mengenai kondisi sang Oma yang harus membayar biaya karantina mandiri di hotel setibanya di Indonesia.
"Bayar sendiri Rp 6,8 juta untuk hotel, dua kali PCR dan segala fasilitas hotel lainnya," terang Rina Nose lewat unggahan InstaStory Minggu (13/6/2021).
Lantas bagaimana seharusnya aturan karantina mandiri di hotel dilakukan?
Baca Juga: Doni Monardo Jadi Komisaris Utama PT Inalum, Erick Thohir Bilang Begini
Dikutip dari laman resmi Sekeretariat Kabinet, Surat Keputusan (SK) Nomor 9 Tahun 2021 tentang Tempat Karantina, Isolasi, dan Kewajiban RT-PCR Bagi Warga Negara Indonesia (WNI) Pelaku Perjalanan Internasional mencantumkan beberapa poin soal aturan pembiayaan tempat isolasi/karantina dan tes RT-PCR bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Dalam SK tersebut hanya ada tiga golongan masyarakat yang dibantu pemerintah terkait biaya karantina mandiri yakni mahasiswa atau pelajar, pekerja migran Indonesia, dan pegawai pemerintah.
Sementara itu untuk masyarakat sipil seperti Oma Rina Nose tidak termasuk dalam golongan yang dibantu pembiayaannya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Rina Nose mengeluhkan soal kondisi sang Oma yang baru saja pulang dari Amerika harus melakukan karantina mandiri di hotel selama lima hari dan membayar sendiri semua biaya karantina padahal telah dinyatakan negatif Covid-19 melalui dua tes PCR.
"Oma sehat, Oma negatif, sudah dua kali vaksin dan tetap menggunakan masker," tulis Rina Nose di Instagram Story, Minggu (13/6/2021).
Baca Juga: Pensiun dari Kepala BNPB, Doni Monardo Jadi Komisaris Utama PT Inalum
Rina menyatakan bahwa semua fasilitas di hotel yang harus dibayar itu bahkan tak dibutuhkan sang Oma.
"Orang sehat dipaksa membayar sesuatu yang tidak diinginkan. (Tujuannya) untuk membuktikan pada orang lain kondisinya sehat," katanya memaparkan.
Dengan singkat, Rina Nose menambahkan, "Malaikat pencabut akal sedang beraksi."