Suara.com - Artis Jane Shalimar sempat mengucapkan kata-kata terakhir saat berada di ruang ICU. Ia disebut masih semangat dan mengaku kuat melewati sakitnya.
"Nggak ada sih (pesan-pesan terakhir) karena dia bilang 'Nggak, saya kuat' dia menyatakan dirinya kuat," ujar Risda Tobing, bibi Jane Shalimar ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Minggu (4/7/2021).
Meski kritis, Jane Shalimar di ambang kesadarannya terus bertekad untuk sembuh.
"Dia mau sembuh 'saya kuat kok saya kuat' itu sih (kata-kata terakhirnya), cuma manusia berencana, Tuhan berkehendak, sekarang Jane udah nggak sakit lagi," sambungnya.
Baca Juga: Sudah Dimakamkan, Ini Impian Jane Shalimar yang Belum Terwujud
Karina, adik kandung Jane Shalimar mengaku sang kakak memang sosok yang tangguh. Saat awal-awal masuk ICU, Jane Shalimar berusaha sadar di tengah napas yang terengah.
"Pas masuk ICU sih masih sadar beliau, cuma dengan kondisi yg lemah ya, nggak stabil gitu kayak sesak napas gitu sih," jelas Karina.
"Bahkan pas (awal) sampai IGD pun dia masih kayak kesel kenapa kita bawa ke rumah sakit karena dia maunya isoman. Tapi kan kita khawatir," lanjutnya mengakhiri.
Jane Shalimar kini telah dimakamkan di TPU Jeruk Purut dengan protokol Covid-19. Dia dikebumikan satu liang lahat dengan ayahnya.
Keluarganya hanya bisa melihat dari jauh dan mendekat usai jenazah selesai dikuburkan.
Baca Juga: 6 Fakta Perjuangan Jane Shalimar Melawan Covid-19 Sebelum Meninggal Dunia
Seperti diketahui, Jane Shalimar meninggal dunia di usia 41 tahun dengan meninggalkan seorang putra. Dia wafat pagi tadi pukul 04.20 WIB di RS JMC.
Mantan Iko Uwais ini meninggal dunia usai 5 hari di ICU berjuang melawan kritis akibat Covid-19 komorbid asma dan pneumonia.
Sekedar informasi, Jane Shalimar dirawat di JMC Warung Buncit karena positif Covid-19 dan komorbid asma sejak 28 Juni. Hingga berujung dirinya terkena pneumonia akut.
Kondisi Jane Shalimar sendiri drop usai positif Covid-19 sejak 24 Juni lalu. Sempat menjalani isolasi mandiri di rumah, dia akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Almarhumah sendiri sempat kesulitan mendapatkan rumah sakit karena membludaknya pasien virus corona.