Suara.com - Nama presenter dan YouTuber kondang Gofar Hilman belakangan jadi topik pembicaraan. Pemicunya, dia dituduh jadi pelaku pelecehan seksual.
Isu tersebut ditiup oleh akun Twitter @quweenjojo. Dia mengaku sebagai korban tangan jahil Hilman di sebuah acara di Malang pada 2018.
Berbeda dengan Gofar yang disebut sebagai pelaku, 3 artis perempuan ini justru pernah berada di posisi seperti @quweenjojo.
Mereka jadi korban pelecehan seksual di masa lalu. Suara.com pun merangkum cerita para artis tersebut. Simak berikut ini:
Baca Juga: Viral, Perempuan di Depok Jadi Korban Pelecehan Seksual Saat Gowes Sepeda
1. Tata Janeeta
Penyanyi Tata Janeeta alami pelecehan seksual saat menghibur penonton. Kala itu, Tata masih merintis karier sebagai penyanyi kafe di Pekanbaru.
"Lagi nyanyi (di kafe) tiba-tiba ada (pengunjung kafe) yang naik dan towel bagian tertentu. Itu kan salah satu pelecehan," kata Tata memulai cerita.
Pelecehan lainnya adalah dalam bentuk verbal. Kata-kata senonoh terlontar dari pengunjung kafe yang memberikan duit kepadanya di atas panggung.
"Tapi dia ngasih tips (duit) sambil berkata hal yang sangat kotor, tapi nggak bisa saya sebutkan seperti apa (kata-kata kotor itu)," ujar mantan personel Mahadewi ini.
Baca Juga: Curhat Siswa Malaysia soal Gurunya yang Bercanda Pelecehan Seksual di Kelas
Saking kesalnya, Tata pernah sampai turun dari atas panggung dan mengejar seorang pengunjung kafe yang berbuat cabul. Waktu itu, Tata benar-benar naik pitam.
"Saya langsung turun dari panggung, saya kejar orangnya, saya gampar langsung. Terus pernah juga sekali saya
langsung naik kursi, saya pukul orangnya," ujarnya mengenang.
Saat sudah menjadi penyanyi profesional, Tata masih saja mengalami pelecehan seksual. Hanya saja, apa yang
dialami kali ini berbeda dari sebelum-sebelumnya.
Tata sering menerima kata-kata tak pantas lewat direct message (DM) akun Instagram-nya. "Di dunia maya
banyak yang psiko. Cuma saya nggak buka satu-satu, saya sudah tahu jadi saya biarkan dan langsung hapus.
Banyak yang bahasanya aneh-aneh dikirim ke saya," ujar dia.
Kendati begitu, Tata saat ini sudah bisa lebih sabar. Sehingga, dia belum berencana membawa kasus ini ke jalur hukum.
"Trauma sih ada, kalau saya mau sih, saya bisa laporin. Cuma mungkin, saya tipikal orang yang marah saat itu
juga. Ada sebagian orang yang tipikalnya laporin, jadi yaudah deh jaga diri saja. Sambil elus dada dan istigfar," katanya.
2. Siti Badriah
Pedangdut Siti Badriah rupanya punya cerita kelam tentang pelecehan seksual. Hal tak mengenakkan itu terjadi
saat Sibad, sapaab akrabnya, masih remaja dan sering manggung di acara pernikahan di kampung.
"Dulu waktu nyanyi panggung-an alami pelecehan. Pas lagi saweran kadang-kadang sawerannya dimasukkin ke payudara. Terus ada yang pingin peluk-peluk, cium-cium," kata Siti Badriah kepada Suara.com baru-baru ini.
Si pelantun Lagi Syantik ini memang sudah terjun sebagai penyanyi sejak berusia dini. Dia ikut orangtuanya yang
sudah menggeluti dunia orkes dangdut lebih dulu.
Tapi saat pelecehan seksual itu terjadi, Sibad tak sedang bersama orangtuanya. Tak heran, ada penonton yang
nekat bertindak cabul.
"Itu kejadian sekali doang. Itu juga aku nyanyinya di panggung hajatan. Dan di situ nggak bareng grup orangtua
aku. Jadi nggak ada yang jagain," ujarnya mengenang.
Sibad masih ingat betul bagaimana dia bereaksi waktu itu. Rupanya Sibad nekat berteriak lewat mikrofon agar si
pelaku merasa malu.
"Aku bilang (di mikrofon), 'boleh nyawer, boleh joget, asal yang sopan.' Jadi malu deh dia," katanya.
Apa yang dialami Sibad waktu itu cukup membuatnya trauma. Bahkan, ketika namanya mulai melambung di
panggung musik dangdut nasional, Sibad sampai memakai jasa bodyguard agar kejadian serupa tak terulang.
"Alhamdulillah kalau sekarang lebih ketat dijagainnya juga. Bukan sok-sokan di-bodyguard atau gimana. Maksudnya sekarang lebih dijaga aja. Aku juga lebih hati-hati sekarang," ujarnya.
Selain bodyguard, Sibad juga mulai selektif memilih pakaian. Sebisa mungkin, dia menghindari busana yang terbuka ketika manggung.
3. Kirana Larasari
Apa yang dialami Kirana Larasati tak kalah pahit. Bedanya, pelecehan seksual ini terjadi ketika Kirana masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
"Saat kejadian, saya masih 10 tahun," kata Kirana.
Meski peristiwa itu sudah lama terjadi, bintang film Turis Romantis ini masih bisa mengingat secara detail.
"Jadi payudara saya dipegang paksa oleh anak remaja SMA di jalanan. Setelah kejadian, saya cuma bisa gemetar, nangis, dan lari," ujarnya mengenang.
Sesampainya di rumah, Kirana tak tahu harus berbuat apa. Ingin menceritakan kejadian itu kepada orangtuanya, dia tak punya nyali.
"Pokoknya kejadian itu bikin saya trauma," katanya.
Kirana sadar, sikap diamnya saat itu adalah sebuah kesalahan. Harusnya, kejadian itu harus langsung diadukan kepada orang-orang terdekat sesegera mungkin.
Karena itu, sekarang menurut Kirana, sudah saatnya para korban pelecehan seksual bersuara. Sebab, jika hanya berdiam diri, para pelaku bakal kembali melakukan hal serupa.
"Kita-kita sih ogah dilecehin, sekecil apa pun, dalam bentuk apa pun. Kita-kita nggak mau diem aja. Saatnya bersuara," ucap Kirana.